Mohon tunggu...
Rahmad Agus Koto
Rahmad Agus Koto Mohon Tunggu... Wiraswasta - Generalist

Aku? Aku gak mau bilang aku bukan siapa siapa. Terlalu klise. Tidak besar memang, melalui niat dan usaha, aku selalu meyakini bahwa aku selalunya memberikan pengaruh yang baik bagi lingkungan sosial maupun lingkungan alam dimanapun aku berada.

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Farming Manusia Buatan

11 Januari 2022   09:37 Diperbarui: 11 Januari 2022   09:41 545
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Bayangkan jika kita bisa mengubah wajah, kulit dan bentuk tubuh kita menjadi sesuai dengan keinginan kita.

Bayangkan jika penyakit-penyakit berat pada manusia bisa disembuhkan dan atau dipunahkan.

Bayangkan lagi jika peluang usia manusia bisa dinaikkan hingga ratusan tahun bahkan hingga ribuan tahun. Tidak menutup kemungkinan bisa jadi eternal alias abadi.

Bisakah? Bisa!

Berdasarkan majukembang IPTEK Biologi, Kimia, Fisika, Farmasi, Kedokteran dan Komputer, so far, ketiga keinginan tadi sudah sangat bisa diwujudkan.

Caranya? Farming!

Farming melalui teknik kloning dan atau teknik budidaya yang dikombinasikan dengan teknologi Cryonics.

Bayangkan pabrik manusia buatan ini berada di pulau yang terpencil di tengah tengah samudera atau di sekitaran kutub bumi. Sangat terisolasi. Sangat terkontrol.

Bibit-bibit manusia (sperma dan ovum) dengan spesifikasi khusus yang diperoleh dari donor atau diperoleh secara random. Dikembangbiakkan dalam pod-pod yang didesain sedemikian rupa berdasarkan anatomi dan fisiologi rahim.

Dirawat, dipelihara hingga dewasa. Semua fungsi-fungsi biologis dan psikologisnya dipantau secara ketat.

Ketika ada "manusia asli" membutuhkan donor organ atau suplai darah, hormon, dll., semuanya bisa diperoleh dari "manusia buatan" ini.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun