Mohon tunggu...
Rahmad Agus Koto
Rahmad Agus Koto Mohon Tunggu... Wiraswasta - Generalist

Aku? Aku gak mau bilang aku bukan siapa siapa. Terlalu klise. Tidak besar memang, melalui niat dan usaha, aku selalu meyakini bahwa aku selalunya memberikan pengaruh yang baik bagi lingkungan sosial maupun lingkungan alam dimanapun aku berada.

Selanjutnya

Tutup

Healthy Pilihan

Apa yang Terjadi pada Orang-orang yang Kembali Positif Covid-19?

15 April 2020   11:14 Diperbarui: 15 April 2020   12:49 229
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Novel Coronavirus SARS-CoV-2. This scanning electron microscope image shows SARS-CoV-2 (yellow), isolated from a patient in the U.S., emerging from the surface of cells (pink) cultured in the lab. Credit: NIAID-RML

Sejumlah lembaga kesehatan resmi di berbagai negara, seperti Cina, Korea Selatan dan Amerika, melaporkan ratusan warganya kembali positif setelah sekitar satu-empat minggu sebelumnya dinyatakan sembuh dari CoViD-19 oleh tim medis yang menanganinya. 

Apa yang terjadi pada mereka?

Berdasarkan sejumlah penelitian dan opini para ahli terkait yang pernah saya baca, ada lima hipotesa atau kemungkinannya, yaitu:

  1. False Negatif. Pada saat mereka dinyatakan sembuh setelah pengujian, sebenarnya mereka masih positif. Belum sembuh benar dan masih terdapat virus di dalam tubuhnya. Bisa dikarenakan alat pengujiannya tidak akurat (malfuntion/error) atau teknik pengambilan sampel uji dari pasien yang tidak representatif. Misalnya sampel diambil dari mukosa tenggorokan, padahal masih ada virus yang berada di bagian organ paru-paru.
  2. False Positive. Bisa jadi sebagian dari mereka telah sembuh benar dan tidak ada virus di dalam tubuhnya. Hanyasaja alat uji menunjukkan positif karena mendeteksi fragmen atau sisa genetik virus yang masih terdapat dalam tubuh pasien (Keiji Fukuda, Hong Kong University).
  3. Terinfeksi oleh varian virus yang berbeda dengan virus yang sebelumnya. Namun, kemungkinannya sangat kecil, karena virus tidak semudah itu mengalami mutasi yang begitu signifikan (Anthony Fauci, Diretur National Institute of Allergy and Infectious Disease, NIH, America).
  4. Teraktivasinya virus dorman yang bersembunyi di bagian tertentu dari tubuhnya. (Keong Eun Kyeong, Direktur Korsel CDC-P). Teraktivasinya virus dipicu oleh banyak hal, misalnya karena aktivitas metabolisme tubuh inang sendiri dan akibat dari aktivitas biologis mikroorganisme lain yang terdapat di dalam tubuh inang.
  5. Setelah dinyatakan sembuh dan pulang ke tempat tinggalnya, mereka kembali terinfeksi dari orang-orang yang positif. Hal ini menunjukkan bahwa mereka belum membentuk antibodi pada saat sembuh dari infeksi yang pertama. Sistem immunnya untuk menghadapi virus belum terbentuk dengan baik.

Semua kemungkinan-kemungkinan tersebut sedang diteliti oleh berbagai lembaga penelitian kesehatan resmi di berbagai negara. 

Peristiwa reinfeksi ini memaksa pihak-pihak yang berwenang untuk mempertimbangkan kembali manajemen penanganan dan pencegahannya. Apakah perlu memperpanjang masa karantina yang biasanya dilakukan selama 14 hari, atau tidak gegabah melonggarkan intervensi yang telah dan sedang dilakukan oleh pihak yang berwenang.

Gejala-gejala medis penyakit CoViD-19 yang sangat bervariasi, orang yang positif tanpa gejala, terjadinya mutasi, hingga ditemukannya orang yang kembali positif membuat permasalahan pandemi ini jadi semakin kompleks.

Sampai sekarang, karakteristik biologis, medis dan epidemiologi SARS-CoV-2 masih misterius. Benar-benar Novel Coronavirus. Belum ada tanda-tanda yang jelas yang bisa memastikan kapan pandemi ini akan berakhir. Pandemi yang telah menyebabkan krisis kesehatan dan krisis ekonomi di seluruh dunia.

(Rahmad Agus Koto, S.Si./Praktisi Mikrobiologi).

Ctt.

Penulis telah melakukan riset independen yang bersifat ilmiah mengenai berbagai aspek CoVid-19 semenjak awal Januari 2020, dan sedang membangun jaringan Gerakan Sosial Relawan Anti Covid-19 (GESSAC-19) bersama rekan-rekan ahli terkait.

Untuk sumbangsih saran dan donasi, silahkan hubungi melalui Facebook Messenger atau melalui WhatsApp.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun