Mohon tunggu...
Rahmad Agus Koto
Rahmad Agus Koto Mohon Tunggu... Wiraswasta - Generalist

Aku? Aku gak mau bilang aku bukan siapa siapa. Terlalu klise. Tidak besar memang, melalui niat dan usaha, aku selalu meyakini bahwa aku selalunya memberikan pengaruh yang baik bagi lingkungan sosial maupun lingkungan alam dimanapun aku berada.

Selanjutnya

Tutup

Cerita Pemilih Pilihan

Video dan Transkrip Lengkap Dialog UAS dengan Prabowo

13 April 2019   01:40 Diperbarui: 13 April 2019   01:52 1132
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Cerita Pemilih. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/GARRY LOTULUNG

Saya diantara 40 cucu Mbah Kakek saya, dia bilang, "Cucuku yang ini, satu ini hanya sekolah agama untuk mendidik ummat". Sudah, selesai. Makanya tak pernah sekolah umum. Jadi biarkanlah saya terbang sejauh mata memandang, saya ceramah. Setelah Bapak jadi nanti, biarlah Ulama-ulama yang dekat-dekat, di Jakarta ini yang menjadi. Bapak dengarkan cakap Ulama, karena Ulama berijtima mendukung Bapak. Dan Ulama yang kasyaf yang tembus mata batinnya yang melihat dalam alam ghaib pun mendukung. 

Maka, ini anugerah besar. Tapi juga ujian besar. Saya berharap, Allah menolong Bapak dalam setiap gerak dan langkah."

PS:  "Terima kasih."

UAS: "Saya tak bisa, hadits mengatakan, "Tahadu tahabu". Kalau ketemu kasih orang hadiah, supaya dia ingat dan berkasih sayang. Saya tak kaya, tak ada duit saya untuk ngasih apa-apa ke Bapak.

(UAS mengeluarkan kantongan kecil dari saku celananya dan mengeluarkan sebotol minyak wangi dan seuntai tasbih).

UAS: "Saya kasih dua biji saja, dua saja. Pertama, minyak wangi oud. Oud itu kayu gaharu."

(Prabowo kembali menyeka matanya).

UAS: Simbolnya, supaya Bapak menebarkan keharuman di negeri ini."

(UAS mengoleskan sedikit minyak wangi ke punggung telapak tangan Prabowo).

PS: "Terima kasih."

UAS: "Yang kedua, tasbih. Oud untuk orang lain Bapak harum semerbak. Tasbih, tidak bisa hati Bapak kosong. Bapak harus banyak berdzikir. Tasbih kesayangan saya. Batu natural stone. Namanya Syah Ma'sud dari Persia. Paling saya sayangi, saya beli di Madinah. Bapak tak perlu pegang didepan orang banyak. Nanti disangka orang pencitraan. Bapak cukup tahajjud malam, Bapak berdzikir, afdhal dzikri, seafdhal afdhal dzikir "Laa Ilaaha Ilallah."

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerita Pemilih Selengkapnya
Lihat Cerita Pemilih Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun