Mohon tunggu...
Rahmad Agus Koto
Rahmad Agus Koto Mohon Tunggu... Wiraswasta - Generalist

Aku? Aku gak mau bilang aku bukan siapa siapa. Terlalu klise. Tidak besar memang, melalui niat dan usaha, aku selalu meyakini bahwa aku selalunya memberikan pengaruh yang baik bagi lingkungan sosial maupun lingkungan alam dimanapun aku berada.

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Cara Membangun Karakter Terpercaya

11 Januari 2017   05:25 Diperbarui: 11 Januari 2017   05:48 557
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Diantara teman-teman pembaca, pastinya pernah mengenal seorang pengusaha sukses (entrepreneur) yang awalnya tidak memiliki modal materi atau uang. Modal utamanya hanyalah "Karakter Terpercaya". Dalam pengertian ia dikenal oleh keluarga, teman-teman, dan khalayak luas sebagai orang yang bisa dipercaya.

Melalui modal inilah ia bisa memiliki kesempatan dan materi (sumber daya) berupa fasilitas, uang dan tenaga kerja. Singkatnya, segala hal yang dibutuhkan menjadi seorang pengusaha yang sukses.

Selain menjadi modal awal dan modal yang paling utama dalam dunia kewirausahaan, sifat ini juga menjadi sifat yang sangat utama dalam lingkungan sosial untuk menjadi seorang tokoh yang memberikan kontribusi positif nan signifikan dalam memajukan dan mengembangkan kualitas peradaban dimana ia berada. Baik sebagai pemimpin, pejabat publik atau sebagai anggota masyarakat biasa.

Sebagaimana membuat makanan yang lezat, untuk memiliki sifat ini dibutuhkan bahan-bahan berkualitas dengan cara pengolahannya yang terbaik.

Secara garis besar sifat terpercaya ini terdiri atas dua bahan utama yaitu Integritas dan Kompetensi.

Integritas mencakup kejujuran, keterbukaan (transparan), keperdulian, keadilan (fairness) dan autentik.

Sedangkan Kompetensi terdiri dari pengetahuan, keahlian dan pengalaman.

Kedua bahan utama tersebut diolah dengan kekonsistenan. Teguh menghadapi berbagai tantangan, pantang menyerah ketika dirundung oleh berberbagai masalah, tidak teralihkan dari berbagai pengalihan yang bisa menghalanginya dari tujuannya yang utama.

* Disarikan dari berbagai sumber dan pengalaman pribadi.

© Rahmad Agus Koto

Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun