Mohon tunggu...
Rahmad Agus Koto
Rahmad Agus Koto Mohon Tunggu... Wiraswasta - Generalist

Aku? Aku gak mau bilang aku bukan siapa siapa. Terlalu klise. Tidak besar memang, melalui niat dan usaha, aku selalu meyakini bahwa aku selalunya memberikan pengaruh yang baik bagi lingkungan sosial maupun lingkungan alam dimanapun aku berada.

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Emosi, Ekspresi dan Wajah

13 September 2015   12:55 Diperbarui: 13 September 2015   12:55 823
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Selain Biologi, Psikologi adalah bidang keilmuan yang paling saya minati. Melaluinya saya bisa lebih mengenal luar-tengah-dalam diri sendiri dan tentunya juga diri-diri yang lain :)

Nah, terkait Psikologi ini saya sangat tertarik dengan film animasi Inside Out. Meski saya belum menonton film ini, garis besar ide dan jalan ceritanya sudah saya ketahui dari sekian review, terutama review yang bersifat serius dan saintifik. Seperti Psycology Today yang membuat "halaman" tersendiri tentang film ini (Psychology Today). Film yang memainkan lima emosi dasar manusia beserta konfliknya.

Beberapa waktu yang lalu saya ada membaca berita bahwa film ini diproduksi dalam waktu yang cukup lama, sekitar lima tahun, karena film yang disutradarai oleh Pete Docter dan Ronaldo Del Carmen ini dibuat berdasarkan kajian psikologi yang serius, bukan semata-mata sebagai hiburan visual-audio. Film yang banyak memperoleh apresiasi dari para ahli psikologi.

Okay, jika sudah nonton filmnya, mungkin nanti akan saya jadikan artikel tersendiri. Disini saya hendak membahas karakter dasar emosi, ekspresi dan hubungannya dengan wajah.

Dalam ranah saintifik, secara umum (konvensional) karakter dasar emosi manusia ada enam yaitu bahagia, sedih, takut, marah, jijik dan terkejut. Sedangkan berdasarkan hasil penelitian Jack dkk yang relatif masih baru (2014), emosi dasar manusia ada empat yaitu bahagia, sedih, takut/terkejut dan marah/jijik. Perbedaan antara terkejut dengan takut dan antara marah dengan jijik terbentuk oleh alasan yang bersifat sosial, bukan biologis dalam konteks bertahan hidup atau survival (Science Direct/The Atlantic)

Seperti halnya warna primer, kombinasi dari emosi dasar ini menghasilkan karakter-karakter emosi dengan cirikhas tersendiri.

"Wajah adalah jendela hati". Pepatah kuno yang seiring waktu telah terbukti kebenarannya. Melalui ekspresi wajah, kita bisa mengenali kondisi hati atau emosi seseorang. Parameter yang sangat penting dalam membangun interaksi sosial.

Dari hasil penelitian Martinez dkk yang dipublikasikan Proceedings of the National Academy of Sciences of the United States of America (PNAS) tahun lalu (PNAS), ada 21 jenis karakter emosi, yang dari satu sudut pandang bisa dikatakan sebagai hasil dari kombinasi karakter emosi dasar. 21 jenis karakter emosi yang diekspresikan melalui wajah, yang masing-masingnya unik (Foto).

Human Expression:

(A) neutral, (B) happy, (C) sad, (D) fearful, (E) angry, (F) surprised, (G) disgusted, (H) happily surprised, (I) happily disgusted, (J) sadly fearful, (K) sadly angry, (L) sadly surprised, (M) sadly disgusted, (N) fearfully angry, (O) fearfully surprised, (P) fearfully disgusted, (Q) angrily surprised, (R) angrily disgusted, (S) disgustedly surprised, (T) appalled, (U) hatred, and (V) awed.

Penelitian-penelitian terkait jenis emosi dan ekspresinya ini sangat berguna dalam mempelajari fungsi dan cara kerja otak manusia, yang bisa diaplikasikan dalam bidang Psikologi Medis, Komunikasi Sosial, dan untuk mengembangkan sistem komputer yang bisa berinteraksi atau berkomunikasi dengan manusia (Live Science).

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun