Mohon tunggu...
Rahmad Agus Koto
Rahmad Agus Koto Mohon Tunggu... Wiraswasta - Generalist

Aku? Aku gak mau bilang aku bukan siapa siapa. Terlalu klise. Tidak besar memang, melalui niat dan usaha, aku selalu meyakini bahwa aku selalunya memberikan pengaruh yang baik bagi lingkungan sosial maupun lingkungan alam dimanapun aku berada.

Selanjutnya

Tutup

Healthy

Mekanisme dan Penyebab Bakteri Kebal Antibiotik

30 Juni 2013   16:47 Diperbarui: 24 Juni 2015   11:12 8549
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
13725783941012846358

Antibiotik bekerja melalui lima mekanisme (Gambar 1) yaitu menghambat pembentukan dinding sel (mis. Penisilin), menghancurkan membran sel (Polimiksin), menghambat pembentukan protein dalam sel bakteri (Tetrasiklin), menghambat reaksi metabolisme (Antimetabolit) dalam sel bakteri (Sulfonilamid) dan menghambat pembentukan asam nukleat (Metronidazol).

[caption id="attachment_252098" align="aligncenter" width="576" caption="Mekanisme Kerja Antibiotik - Principles and Exploration, J. G. Black"]

13725783941012846358
13725783941012846358
[/caption]

Bakteri adalah mahluk hidup yang memiliki daya survive dan kemampuan adaptif yang sangat tinggi terhadap perubahan lingkungan, relatif dengan mahluk hidup lainnya.

Salah satu mekanisme utama yang menyebabkan bakteri kebal antibiotik adalah terbentuknya bakteri mutan.

Proses reproduksi bakteri yang sangat cepat (sekitar 30 menit hingga beberapa jam) memungkinkan terbentuknya satu atau beberapa sel yang mengalami mutasi (perubahan struktur genetis) secara spontan, dengan kecepatan terbentuknya bakteri mutan, satu dari 10 juta hingga 10 milyar sel bakteri baru.

Bakteri mutan ini memiliki kemampuan untuk bertahan dari antibiotik melalui beberapa cara yaitu

  1. Memodifikasi bagian yang merupakan target serangan antibiotik sehingga "tidak dikenali" oleh antibiotik.
  2. Memodifikasi daya saring dinding sel dan membran sel, sehingga antibiotik tidak dapat memasuki atau menembus sel bakteri.
  3. Membentuk enzim (senyawa kimia) yang "menyerang" atau merubah struktur kimiawi antibiotik, sehingga antibiotik kehilangan kemampuannya dalam membunuh bakteri.
  4. Mencari atau membuat jalur reaksi kimia metabolisme alternatif yang tidak dipengaruhi oleh antibiotik.

Wow, dari sini kita dapat mengetahui bahwa mahluk hidup yang tak kasat mata pun ternyata dikaruniai dengan "akal" untuk dapat bertahan hidup ^_^

Sedangkan mekanisme non-genetis (human error) yang menyebabkan bakteri menjadi resisten terhadap antibiotik diantaranya adalah konsumsi antibiotik yang berlebihan sehingga menciptakan lingkungan yang memperbesar peluang terbentuknya bakteri-bakteri mutan.

Tips Menghindari dan Mengatasi Bakteri Kebal Antibiotik

Berikut ini adalah beberapa cara untuk menghindari dan mengatasi bakteri kebal antibiotik,

  1. Tidak sembarangan mengkonsumsi antibiotik. Sebaiknya konsultasi dahulu dengan dokter untuk mendiagonosis penyebab penyakit sehingga dokter dapat memberikan antibiotik yang tepat.
  2. Menghabiskan antibiotik yang disarankan oleh dokter, meskipun gejala penyakit telah mereda, untuk menghindari tersisanya beberapa sel bakteri yang masih hidup, yang selanjutnya bakteri tersebut dapat berkembang biak lagi.
  3. Tidak menggunakan resep antibiotik yang diperuntukkan bagi orang lain, karena walaupun gejala penyakitnya sama belum tentu obat yang diberikan kepadanya sesuai untuk kita.
  4. Menggunakan beberapa jenis antibiotik yang berbeda dalam waktu yang bersamaan (tips ini khusus dilakukan oleh kalangan medis).

Sedangkan cara yang tidak langsung adalah dengan menjaga gaya hidup sehat, misalnya dengan mengkonsumsi makanan sehat, istirahat dan olah raga yang teratur untuk meningkatkan daya tahan tubuh (immune system) terhadap penyakit, sehingga otomatis konsumsi antibiotik dapat dikurangi.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun