Selain toleransi beragamanya yang luar biasa, sifat kegotongroyongannya menambah tingginya kesan saya terhadap orang Batak.
Hal ini saya alami langsung saat pesta pernikahan adik saya. Acara tersebut sangat ramai, dihadiri keluarga besar Oppung Hutahean dan Tulang Pangaribuan yang datang secara keadatan.
Sungguh suatu pengalaman yang sangat mengesankan hidup bersama Orang Batak. Bisa diakatakan, mereka memiliki peran yang cukup besar dalam sikap saya menghadapi dan menerima perbedaan.
[-Rahmad Agus Koto-]
[caption id="attachment_170511" align="aligncenter" width="330" caption="Pakaian Adat Minang dengan Ulos Batak"]
[/caption] [caption id="attachment_170514" align="aligncenter" width="330" caption="Ibu-ibu menyiapkan makanan (Marhobas) untuk pesta"]
[/caption] [caption id="attachment_170516" align="aligncenter" width="330" caption="Bapak-Bapak bergotong royon memotong-motong daging sapi"]
[/caption] [caption id="attachment_170517" align="aligncenter" width="330" caption="Manortor (menari) sebagai bentuk ungkapan kebahagiaan"]
[/caption] [caption id="attachment_170518" align="aligncenter" width="330" caption="Ramai-ramai bawa beras dalam Bahul (Goni Jerami Khas Batak)"]
[/caption] [caption id="attachment_170519" align="aligncenter" width="330" caption="Memberi selamat pada ahli keluarga"]
[/caption] [caption id="attachment_170520" align="aligncenter" width="330" caption="Memberi ulos (selendang khas batak) pada orang tua"]
[/caption] [caption id="attachment_170521" align="aligncenter" width="330" caption="Memberi ulos pada yang menikah"]
[/caption]
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H
Lihat Sosbud Selengkapnya