Mohon tunggu...
Rahmad Agus Koto
Rahmad Agus Koto Mohon Tunggu... Wiraswasta - Generalist

Aku? Aku gak mau bilang aku bukan siapa siapa. Terlalu klise. Tidak besar memang, melalui niat dan usaha, aku selalu meyakini bahwa aku selalunya memberikan pengaruh yang baik bagi lingkungan sosial maupun lingkungan alam dimanapun aku berada.

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Artikel Utama

Xenofobia Sebagai Salah Satu Penyebab Utama Konflik Sosial

1 November 2012   02:42 Diperbarui: 24 Juni 2015   22:08 1867
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
1351749151351765292

[caption id="attachment_221062" align="aligncenter" width="565" caption="Massa dari Desa Agom melakukan penyerangan./Admin (Tribunnews)"][/caption]

Manusia ini kalau sudah jahat, jahatnya na'udzubillah, kalau baik, baiknya subhanallah. Sedih nian rasanya mendengar berita kerusuhan/tawuran yang cukup banyak terjadi akhir-akhir ini. Berita terbaru diantaranya adalah konflik sosial yang terjadi di Lampung yang menyebabkan melayangnya nyawa 14 orang (Kompas).

Nyawa-nyawa berlepasan tanpa hak, tanpa alasan yang jelas.

Begitu mudahnya mereka memutus nyawa seseorang, padahal jangankan nyawa, membuat sehelai rambut aja nggak bisa. Seandainya mereka memahami bahwa memutus nyawa seseorang tanpa hak, memiliki konsekuensi yang teramat sangat berat...

So, mengapa sampai terjadi demikian?

Mungkin penyebabnya banyak dan kompleks, namun yang pasti salah satu penyebab utamanya adalah xenofobia.

Xenofobia (latin, xenos: asing , phobos: takut, benci) adalah ketakutan, kebencian atau prasangka negatif yang berlebihan terhadap kebudayaan, sosial dan politik orang yang berbeda, yang tidak dikenal atau orang asing.

Istilah ini sering disamakan dengan istilah rasisme oleh sebagian orang. Sebenarnya kedua istilah itu memiliki makna yang berbeda, dimana rasisme berdasarkan suku, leluhur atau ras, sedangkan xenofobia memiliki makna yang lebih luas, mencakup segala hal yang berhubungan dengan ketakutan, kebencian seseorang, kelompok, komunitas terhadap yang belum dikenal atau yang berbeda dengannya dari segi sosial, budaya dan politik.

Munculnya sifat xenofobia ini disebabkan oleh berbagai faktor, diantaranya adalah miskomunikasi, trauma, akses informasi yang terbatas dan kecemburuan sosial.

Manusia terlahir fitrah, pada dasarnya memiliki karakter yang baik. Berdasarkan hasil studi Innocenzo Fiore, psikolog Palermo, Italia dan Elizabeth Donovan, psikolog Washington, US., dalam artikel yang berbeda mengatakan bahwa sifat xenofobia berasal atau "dipelajari" dari lingkungan dimana ia tumbuh dan berkembang.

Berdasarkan sumber penyebabnya, sifat negatif ini dapat dihilangkan dengan pendidikan sosial budaya yang intensif dan informatif, misalnya melalui program-program pembauran, mempersempit atau menghilangkan sekat-sekat sosial yang menjadi penyebab munculnya kecemburuan sosial seperti kesenjangan perekonomian.

Pemerintah memiliki tanggungjawab yang besar untuk melakukan pendekatan-pendekatan tersebut yang dibantu oleh organisasi-organisasi sosial, tokoh-tokoh masyarakat dan masyarakat itu sendiri.

Semoga konflik-konflik sosial yang sangat merugikan tersebut dapat diatasi dengan baik dan tidak terjadi lagi, karena sesungguhnya kita diciptakan berbeda-beda adalah untuk saling mengenal dan saling memberikan kemanfaatan.

Salam Hangat dan Damai Sahabat Kompasianers...

[-Rahmad Agus Koto-]

Referensi:

  1. Xenophobia-All About Counselling
  2. The psychological dynamics that make people xenophobic   Rivistadipsicologia Clinica - (PDF)
  3. The Color of Fear: Xenophobia and Racism in the Suburbs-Psychology Today
  4. Xenophobia-Wikipedia

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun