Mohon tunggu...
Rahmad Agus Koto
Rahmad Agus Koto Mohon Tunggu... Wiraswasta - Generalist

Aku? Aku gak mau bilang aku bukan siapa siapa. Terlalu klise. Tidak besar memang, melalui niat dan usaha, aku selalu meyakini bahwa aku selalunya memberikan pengaruh yang baik bagi lingkungan sosial maupun lingkungan alam dimanapun aku berada.

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Artikel Utama

Waspadai Computer Vision Syndrome (CVS)

19 September 2012   17:10 Diperbarui: 25 Juni 2015   00:13 3651
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
1348092000821758460

[caption id="attachment_213395" align="aligncenter" width="576" caption="Ilustrasi/Admin (KAMPRET/Ajie Nugroho)"][/caption]

Selagi ngetik tulisan ini, mata saya sudah terasa lelah. Masalah Computer Vision Syndrome (CVS) ini sebenarnya sudah lama saya kenal (kira-kira tahun 2000), dan saya terinspirasi membuat tulisan ini karena kemarin saya terpaksa mengganti kacamata yang patah gagangnya, dan mengingatkan saya betapa pentingnya menjaga kesehatan mata, dimana salah satu penyebab gangguan penglihatan adalah layar komputer (gadget).

Saya pikir hal ini cukup penting di-share, yang mungkin ada diantara Sahabat-Sahabat Kompasianers yang belum mengetahui sindrom ini.

***

Computer Vision Syndrome adalah sekumpulan gejala-gejala gangguan kesehatan pada penglihatan yang diakibatkan oleh penggunaan komputer (termasuk tablet, pad dan smartphone) yang relatif lama yaitu lebih dari dua jam dan secara terus-menerus.

CVS biasanya dialami oleh pekerjaan (profesi) yang tidak terlepas dari penggunaan komputer misalnya sekretaris, operator (termasuk Admin Kompasiana nih...) dan programmer komputer. Selain itu penggemar internet (blogger/netizen), dan kalangan pelajar atau mahasiswa juga rentan mengalami sindrom ini.

Gejala-gejala (symptoms) CVS diantaranya adalah perasaan tidak nyaman pada mata, mata lelah, kelopak mata terasa berat, mata memerah, mata terasa kering, gatal, dan/atau panas, penglihatan kabur atau membayang (double vision), mata menjadi lebih sensitif terhadap cahaya dan sakit kepala (pusing).

Salah satu cara yang paling mudah untuk mengetahui gejala CVS adalah mengamati/memperhatikan bahwa frekuensi  kedipan mata berkurang ketika kita menatap layar komputer dibandingkan dengan sebelum menggunakan komputer.

Apabila gejala-gejala ini diabaikan, bisa mengarah kepada gangguan mata yang serius. Dr Masayuki Tatemichi, dari Toho University School of Medicine, Jepang, bersama timnya pernah melakukan penelitian dan menyimpulkan bahwa CVS bisa menjadi glaukoma (kerusakan syaraf optik mata) yang dapat berujung kepada kebutaan (BBC).

Pengguna komputer yang sebelumnya telah memiliki gangguan penglihatan (rabun jauh dan rabun dekat) memiliki resiko yang lebih besar mengalami penyakit mata yang serius tersebut. Mengenai rabun jauh dan rabun dekat bisa dibaca di artikel ini, "Rabun Dekat dan Rabun Jauh: Penyebab, Tips Mencegah dan Mengatasinya."

Untuk mengurangi resiko mengalami CVS, Dr Justin Bazan, optometrist dari New York, merekomendasikan aturan "20-20-20". Dimana pengguna dianjurkan untuk melihat objek lain yang berjarak 20 kaki (6 meter), selama 20 detik setelah melihat layar selama 20 menit (Times of India).

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun