Mohon tunggu...
Rahmad Agus Koto
Rahmad Agus Koto Mohon Tunggu... Wiraswasta - Generalist

Aku? Aku gak mau bilang aku bukan siapa siapa. Terlalu klise. Tidak besar memang, melalui niat dan usaha, aku selalu meyakini bahwa aku selalunya memberikan pengaruh yang baik bagi lingkungan sosial maupun lingkungan alam dimanapun aku berada.

Selanjutnya

Tutup

Edukasi

Cara Kerja Sistem Immun dan Immunisasi (Vaksinasi)

19 Mei 2012   09:21 Diperbarui: 25 Juni 2015   05:06 4240
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Prihatin juga melihat seorang ibu yang kebingungan apakah akan mengimunisasi anaknya atau tidak. Seorang ibu yang aktif dalam social networking tanpa sengaja terjepit diantara pertempuran informasi antara komunitas anti dan pro immunisasi.

Saya bukanlah spesialis Immunologi, namun latar belakang pendidikan Biologi sub Mikrobiologi, pernah mengikuti mata kuliah Immunologi dan membaca buku-buku tentang immunisasi, mendorong saya untuk membuat artikel ini. Saya dedikasikan khusus buat ibu-ibu, khususnya ibu yang memiliki balita.

Sistem biologis manusia teramat sangat canggih, sangat rumit, sangat teratur. Suatu kemustahilan bagi manusia untuk memahami sistem ini secara utuh. Inilah sebabnya saya mencintai Biologi, alasan utama mengapa dulu saya memilih kuliah di Departemen Biologi Universitas Sumatera Utara, dan sebagai jalan mengenal Tuhan.

Salah satu sistem biologis tubuh manusia yang sangat vital bagi kelangsungan hidup adalah sistem pertahanan tubuh (sistem immun).

"Buatlah segala sesuatu sesederhana mungkin, tetapi bukan dimudah-mudahkan"---Albert Einstein---


Sistem Pertahanan Tubuh (Sistem Immun) Manusia

Sistem immun tubuh manusia berdasarkan bentuk fisiknya terdiri atas dua yaitu selular dan cairan. Masing-masing memiliki cara kerja yang berbeda, namun menjalin kerjasama yang erat, tidak terpisahkan antara satu sama lain. Keduanya berada di dalam sistem peredaran darah.

Sistem immun memiliki database, mengenal seluruh komponen yang menyusun sistem biologis tubuh. Ketika ada benda asing berupa zat kimia atau mikroorganisme (antigen) masuk ke dalam tubuh, sistem immun akan merespon dengan mengerahkan "pasukannya" untuk mengepung benda asing tersebut. Mengidentifikasi, menciptakan zat penetralisir (antibodi), melenyapkan atau mengeluarkannya dari tubuh melalui keringat, urin, feses dan berbagai mekanisme lainnya.

Ada kalanya sistem immun ini kalah oleh benda-benda asing dan menyebabkan tubuh menjadi sakit. Secara alami sistem immun akan belajar dari kekalahan tersebut dan mencari cara untuk mengalahkannya. Dalam hal ini rasa sakit yang timbul (demam, radang dan lain-lain) bisa dikatakan sebagai tanda kepada kita untuk memberikan bantuan. Oleh karena itulah kalangan medis biasanya memberikan zat tambahan berupa vitamin, mineral dan sejenisnya sebagai suplai bagi sistem immun dan untuk meningkatkan kinerjanya.

Apabila benda asing tersebut adalah mikroorganisme penyebab penyakit, kalangan medis akan memberikan zat anti sesuai dengan jenis mikroorganismenya yaitu zat antibiotik.

Cara Kerja Immunisasi

Berasarkan karakter sitem immun tubuh manusia, para ilmuwan terinspirasi untuk merangsang sistem immun untuk menghasilkan zat antibodi dengan cara memasukkan mikroorganisme penyebab penyakit, dimana daya atau kemampuannya untuk menyebabkan sakit telah dilemahkan. Sehingga apabila nantinya ada mikroorganisme penyebab penyakit yang masuk ke alam tubuh, sistem immun akan mengalahkan/melenyapkannya dengan mudah.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Edukasi Selengkapnya
Lihat Edukasi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun