Aku sadar benar kok, pendapatku ini tidak lazim di masyarakat umum, aku yakin sekali pembaca tidak akan bisa atau tidak akan mengerti mengapa aku tidak mau jadi irt, khususnya yang telah memutuskan jadi irt. Tapi paling tidak pembaca mengetahui mengapa aku tidak mau jadi irt.
Setiap kali aku mendengar kata irt, yang terbayang di benakku adalah mengurus rumah tangga, mengurus dan melayani suami, menyiapkan makanan, menyiapkan pakaian, mengurus anak... aduuuhhh repot deh...terikat, kalau mau ngapa-ngapain harus bilang suami dulu, harus ini harus itu... urghhhh cape dehh...
Sekarang ini aku lagi menikmati pekerjaanku sebagai seorang entrepreneur di bidang fashion. Dari pekerjaanku itu aku sudah memiliki apartemen terkenal di jantung Jakarta, mobil Toyota Alphard dan supirnya. Pekerjaan ini begitu nikmat, begitu bebas mengaktualisasikan diri, pekerjaanku tersebut benar-benar menjauhkanku dari pemikiran jadi irt, apalagi yang kuinginkan dari hidup?
Pacar? kekasih?
Aku perempuan normal kok, butuh kasih sayang, perhatian dan tentunya kebutuhan biologis. Dalam hal ini aku tidak mau dibatasi oleh adat dan agama, meskipun aku bukan seorang ateis. Saat ini aku memiliki pacar, dia bekerja sebagai karyawan perusahaan farmasi dari prancis. Hubungan kami sudah berjalan 3 tahun lebih, hubungan kami baik-baik saja dan mesra, aku beruntung memiliki pasangan yang memiliki pemikiran yang sama denganku, tidak mau terikat dalam bentuk perkawinan, kami begitu bebas menikmati hidup tanpa embe-embel rumah tangga.
Anak?
Aku nggak pernah terpikir atau menginginkan anak, bagiku lebih baik tidak memiliki anak daripada nantinya kami tidak bisa mengurusnya mengingat kesibukan kami masing-masing. Kuakui sih kadang-kadang ada keinginan untuk membelai atau mengasihi anak-anak, kalau keinginan seperti itu datang, aku dan pacarku mendatangi panti asuhan, mengadakan pesta kecil dan bercengkerama dengan anak disana sepuas-puasnya.
Hubungan sosial?
Gak ada masalah, hubungan dengan tetangga baik, ikut arisan, aktif dalam kegiatan-kegiatan sosial, menghadiri undangan acara-acara kekeluargaan seperti ulang tahun dan pernikahan.
Usiaku sekarang 35 tahun, bagiku hidupku saat ini sudah begitu sempurna, fun, bahagia, lepas, begitu bebas, aku banyak belajar menikmati kehidupan, gaya hidup, dari majalah kesehatan, majalah modern seperti kosmopolitan dan playboy indonesia, aku suka juga membaca majalah FHM, dari situ aku bisa belajar memahami laki-laki.
Oh ya mengenai politk, alergi banget, kasus yang lagi hangat kemarin mengenai pelarangan rok mini, membuatku makin apatis dengan politik. Aneh, hal-hal seperti itu aja diurus negara, maunya negara lebih fokus pada korupsi dan kesenjengan sosial kan? Auk ah gelap, gak usah dibahas ya, berikan aja pada ahlinya, orang-orang partai politik, DPR, MPR dan Pemerintah.