Hubungan kekepoan dan intelejensia ini sudah cukup lama diteliti, dan di awal bulan ini (2 Oktober, 2014), Dr. Matthias Gruber, dari University of California, beserta koleganya berhasil mengetahui mekanisme biologis bagaimana otak bereaksi secara positif terhadap kekepoan.
Penelitian-penelitian ini mengarah pada penemuan metode-metode sistem pendidikan baru yang lebih baik. Sederhananya, seorang guru sebaiknya cerdik memancing kekepoan siswa-siswinya.
Manfaat Kepo Untuk Hubungan Sosial
Yap, kekepoan seseorang terhadap "urusan" orang lain pada faktanya (hasil penelitian) adalah sebentuk perhatian, ketertarikan atau kepedulian terhadap orang lain itu. Dengan kata lain, kekepoan itu adalah sejenis jembatan yang menghubungkan seseorang dengan yang lainnya secara sosial.
Manfaat Kepo Untuk Kebahagiaan
Ada dua faktor yang sangat mempengaruhi kebahagiaan seseorang, dua faktor yang teridentifikasi dari hasil penelitian polling yang dilakukan oleh Gallup Organization terhadap 130 ribu orang dari 130 negara. Kedua faktor itu adalah bisa mengandalkan bantuan dari seseorang (being able to count on someone for help) dan mempelajari sesuatu (hikmah) dari peristiwa yang telah berlalu (learned something yesterday).
Hasil polling ini mengkomfirmasikan bahwa menjalin hubungan yang baik dengan orang lain dan tumbuh sebagai dirinya sendiri merupakan komponen fundamental kebahagiaan hidup, dimana kedua hal tersebut didukung atau dipengaruhi oleh kekepoan.
Manfaat Kepo Untuk Tujuan atau Maksud Hidup
Jika seseorang ingin mengetahui maksud dan atau tujuan hidupnya, kekepoan adalah "pintu masuk" untuk mengetahui makna dan kepuasan hidup yang mencakup ketertarikan, hobi dan gairah (passion).
Demikianlah lima manfaat yang bisa diperoleh dari kekepoan. Tetapi bagaimanapun, ujung-ujungnya kembali kepada pepatah klasik bahwa segala sesuatu yang berlebih-lebihan itu tidak baik. Jika kekepoan itu tidak terkendali bukannya manfaat yang diperoleh, malah bisa menjadi mudarat.
Sedangkan tips untuk menjaga kekepoan ini diantaranya adalah mencari, mengembangkan, memajukan ilmu dan pengalaman, mencoba hal-hal baru yang "menantang" yang bersifat tidak pasti, menganggap apapun yang kita lakukan sebagai "permainan", menantang rasa bosan yang muncul, serta mencari sesuatu yang tidak biasa diantara yang biasa.