Mohon tunggu...
Ajun Pujang Anom
Ajun Pujang Anom Mohon Tunggu... Guru - Guru Plus-plus

Sedang menikmati peran sebagai guru sekaligus penulis, dan pembicara di bidang literasi, metode pengajaran dan media pembelajaran.

Selanjutnya

Tutup

Politik

Rukun Agawe Santosa (Rukun Membuat Sentosa)

2 Januari 2018   21:17 Diperbarui: 2 Januari 2018   21:22 1120
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Dokumentasi Pribadi

Sudah terlampau sering kita dengar, tahun 2018 adalah tahun politik. Tentu ketika mendengar istilah tahun politik, yang terbayang di benak adalah perseteruan.

Mengapa yang terbayang adalah perseteruan? Karena sudah jamak, jika ada pemilu. Mendadak kita kehilangan keakraban. Kita saling memposisikan diri untuk menjadi lawan atau kawan.

Rasa-rasanya keakuran kita selama ini palsu belaka. Bagaimana tidak, "persahabatan" kita meremuk gegara sepele. Beda pilihan kita lantas debat tak habis-habisnya, gontok-gontokan.

Padahal untungnya apa coba? Uang, kaos, atau motor? Masak demi itu semua kita memutus tali persaudaraan dan persahabatan? Apalagi jika tak dapat apapun. Malah parah. Sudah hilang saudara dan teman. Materipun lenyap. Ini namanya CELAKA 13, mbahnya kesialan.

Lalu buat koalisi-koalisian, dengan nama BENCI 1.0, BENCI 2.0, BENCI 3.0, sampai berjilid-jilid. Belum lagi ditambah dengan alumni-alumnian. Kebencian pun direproduksi secara masif.

Apa pengennya membuat bangsa ini hancur? Jika memang tidak mau. Ya harus move on. Jangan membelah diri menjadi kelompok hater maupun lover.

"Coblosan" adalah salah satu perangkat demokrasi. Dan dilaksanakan bukan untuk memicu perselisihan, namun mencari pemimpin yang mampu merekatkan dan menyejahterakan.

Kemenangan yang sebenarnya adalah kemenangan yang mengedepankan fairplay, bukan menjajakan SARA.

Semoga keburukan yang seperti di atas, tidak terjadi. Semoga kita lekas menjadi bangsa yang dewasa dan penuh keberadaban.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun