Mohon tunggu...
Lohmenz Neinjelen
Lohmenz Neinjelen Mohon Tunggu... Buruh - Bola Itu Bundar, Bukan Peang
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

https://gonjreng.com/

Selanjutnya

Tutup

Politik

Rizal Mallarangeng "Menembak Kemana-mana"

25 Desember 2012   10:09 Diperbarui: 24 Juni 2015   19:04 1738
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
13571870841444195710

Rizal Mallarangeng, adik sekaligus juru bicara tersangka KPK, Andi Mallarangeng, mengatakan ada 3 (tiga) keanehan dibalik kasus Hambalang, yaitu:

  • Pertama, ada korespondensi secara intensif antara Kementerian Pemuda dan Olahraga dengan Kementerian Keuangan dalam rentang waktu Agustus-Desember 2010. Dari sekian banyak surat itu tak satupun ada tanda tangan Menpora Andi Mallarangeng.
  • Kedua, Sekretaris Menpora Wafid Muharam dan Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) Kemenpora Dedy Kusdinar sudah diatur dan diarahkan oleh kantor Ditjen Anggaran Kementerian Keuangan (waktu itu Dirjen Anggaran Keuangan dijabat oleh Ani Ratnawati yang sekarang menjabat Wakil Menteri Keuangan).
  • Ketiga, Menkeu Agus Martowardojo sama sekali tidak pernah menyinggung soal korespondensi pengajuan kontrak tahun jamak itu meskipun tidak ada tanda tangan Menpora Andi Mallarangeng.

Rizal Mallarangeng seakan memuntahkan peluru dan menembak kemana-kemana. Selain mengaitkan Menteri Keuangan dan wakilnya, pun Kepala Badan Pertanahan Nasional waktu itu (Joyo Winoto), Ketua Fraksi Partai Demokrat di Pokja Anggaran Komisi X (Anas Urbaningrum), dll.

Langkah Rizal Mallarangeng menembak kemana-mana ini dinilai wajar sebagai bentuk pembelaan terhadap kakaknya. Mungkin juga ada terselip amarah di sana.

"Perlahan-lahan, saya akan buka kasus Hambalang sampai mencapai titik terang karena kakak saya sudah seperti ini," kata Rizal Mallarangeng. Sumber Berita

Teringat cerita temanku punya kawan, kawanku punya teman tentang preman pasar yang sedang bertingkai dengan kelompok lain memperebutkan lapak atau kekuasaan yang mengatakan kepada pemimpinnya seperti ini,

"Kalau lu mati, gue juga ikut mati!".

Ada solidaritas yang tinggi di antara preman pasar tersebut.

Benarkah gaya preman pasar ini sedang dilakoni oleh Rizal Mallarangeng?. Tembakan yang dilontarkannya seakan ingin mengatakan "Kalau kakak gue masuk bui, lu lu pada  juga ikut masuk bui!".

Begitukah?.

Terlepas hanya sebatas bentuk pembelaan atau terselip amarah di sana, entah menggunakan gaya preman pasar atau bukan, ada beberapa pertanyaan terkait pernyataan Rizal Mallarangeng ini, yaitu antara lain:

  • Seberapa banyak peluru yang dimilikinya?.
  • Seberapa canggih senjata yang digunakannya?.
  • Masih adakah tembakan lainnya yang akan dilontarkannya esok hari?.
  • Bunyi tembakan hanya nyaring di awal atau seterusnya?.
  • Seberapa besar pengaruh politik dan hukumnya?.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun