Mohon tunggu...
Lohmenz Neinjelen
Lohmenz Neinjelen Mohon Tunggu... Buruh - Bola Itu Bundar, Bukan Peang
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

https://gonjreng.com/

Selanjutnya

Tutup

Politik Artikel Utama

Mengapa Andi Mallarangeng Dipuji?

2 Februari 2013   19:51 Diperbarui: 24 Juni 2015   18:18 1785
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
14316231161997246143

Dimana Andi Mallarangeng saat ini?. Apa khabarnya?. Jika kita ingat sejenak setelah Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) menetapkannya sebagai tersangka kasus dugaan tindak pidana korupsi, Andi Mallarangeng langsung mengundurkan diri dari jabatannya sebagai Menteri Pemuda dan Olahraga.

Pujian pun datang berhamburan. Salah satu bentuk pujian tadi mengatakan Andi Mallarangeng layak disebut seorang gentleman.

Mengapa hal itu tidak terjadi atau berlaku bagi Luthfi Hasan Ishaaq (LHI) mantan Presiden Partai Keadilan Sejahtera (PKS) saat mengundurkan diri setelah ditetapkan sebagai tersangka oleh KPK?.

Mengapa tidak ada nada pujian yang mengatakan pengunduran dirinya layak diapresiasi sebagai sikap seorang gentleman?.

Berikut ini perkiraan yang menyebabkan adanya perbedaan perlakuan tersebut:


  • Andi Mallarangeng adalah kader Partai Demokrat yang dua kali berturut-turut memenangkan Pemilu, sedangkan LHI bukan. Jika ingin mendapat pujian, bergabunglah dengan partai pemenang Pemilu. Meski sudah tersangka kasus korupsi masih ada orang yang memberikan pujian.
  • Mereka yang memberikan pujian lebih menghargai jabatan Menteri dibanding Presiden atau Ketua Umum partai politik, terlebih lagi jika Ketua Umum partai politik itu tidak menjabat Menteri kabinet.
  • KPK menetapkan Andi Mallarangeng sebagai tersangka butuh proses waktu yang lama melalui penyelidikan selama berbulan-bulan, sedangkan Luthfi Hasan Ishaaq hanya butuh beberapa jam saja dijadikan tersangka. Jika ingin mendapat pujian dan disebut gentleman setelah mengundurkan diri dari jabatan, usahakan jangan tertangkap tangan oleh KPK.
  • LHI dijadikan tersangka karena kasus dugaan suap yang berkaitan dengan sapi, sedangkan Andi Mallarangeng berkaitan dengan Proyek Hambalang. Nilai dugaan suap Luthfi Hasan Ishaaq sekitar 40 milyar, sedangkan dugaan mark up Proyek Hambalang ratusan milyar. Oleh karena itu jangan bergaul dengan sapi dan usahakan melakukan tindak kejahatan di atas 40 milyar sehingga pujian akan datang setelah mengundurkan diri.
  • Baik Andi Mallarangeng maupun LHI sama-sama berkumis, berasal dari partai yang berslogan anti korupsi, dijadikan tersangka oleh KPK karena diduga melakukan tindak kejahatan, dan pengunduran diri Andi Mallarangeng mendapat pujian karena di Proyek Hambalang tidak ada seorang mahasiswi berusia 19 tahun yang berinisial M yang bisa dijadikan berita.

Perkiraan lainnya mengapa Andi Mallarangeng dan LHI mendapat perlakuan yang berbeda dalam hal pujian setelah mengundurkan diri dari jabatannya masing-masing meski keduanya sama-sama tersangka KPK , silakan Anda tambahkan sendiri.

*****

sumber gambar: lampungonline.com

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun