Timnas Indonesia tidak berhasil lolos dari Grup B Piala AFF 2012 setelah dikalahkan Malaysia dua gol tanpa balas.
Apakah Malaysia lebih baik dari timnas Indonesia?. Ya, jika ukurannya kemampuan mencetak gol. Fakta sudah bicara, timnas Indonesia kalah.
Jika ingin dianalisis penyebab kekalahan atau tersingkirnya timnas Indonesia menurut pendapat saya ada tiga faktor yang mempengaruhinya, yaitu:
- Mental timnas Indonesia tidak sebagus saat melawan Singapura. Mungkin ada pengaruh penonton yang menyebabkan hal itu. Melawan Singapura dukungan penonton lebih banyak untuk timnas Indonesia, sedangkan melawan Malaysia sebaliknya.
- Motivasi pemain Malaysia lebih tinggi karena dihadapkan pada situasi hidup atau mati. Siapapun yang berada dalam situasi dan kondisi seperti ini akan berusaha mengeluarkan segenap kemampuan yang ada, apalagi didukung penonton yang ingin melihat pembuktian hidup atau mati tadi.
- Penyakit lama timnas Indonesia belum juga hilang, antara lain terlalu terburu-buru ingin mencetak gol ke gawang lawan, terlepas skor masih imbang atau sudah ketinggalan.
Namun penyebab utama kekalahan atau tersingkirnya timnas Indonesia cenderung karena tidak dominan memainkan bola-bola bawah (datar) dalam membangun serangan, mengatur tempo permainan dan mencetak gol.
Mengapa hal ini tidak sering dilakukan?. Sebenarnya timnas Indonesia memiliki kemampuan dan kelebihan jika sering memainkannya.
Secara teknis pun lawan tidak jauh lebih baik.
Tahukah mereka, jika memainkan bola-bola bawah timnas Indonesia lebih cocok, lebih memiliki kemampuan dan keunggulan, kemungkinan terciptanya gol ke gawang lawan pun lebih produktif?.
Terus terang saya tidak pernah menyaksikan pertandingan antar klub di kompetisi, entah itu ISL atau IPL. Jangan tanya mengapa, panjang ceritanya, tapi kalau menonton timnas Indonesia bermain masih mau menyempatkan diri.
Benarkah pemain-pemain timnas saat bermain untuk klubnya tidak pernah atau jarang memainkan bola-bola bawah?. Lebih sering melepas umpan lambung jauh ke depan untuk mencetak gol?. Tak peduli postur lawan lebih pendek, sama atau lebih tinggi?. Apa sulitnya memainkan bola-bola bawah sepanjang waktu pertandingan 2x45 menit, entah skornya masih imbang atau sudah ketinggalan gol?.
Pemain dan pelatih silih berganti datang dan pergi, tapi timnas Indonesia tetap tidak dominan memainkan bola-bola bawah dalam menyerang, mengatur tempo permainan dan mencetak gol ke gawang lawan.