Setelah tersingkir dari Liga Champions, kalah agregat 1-2 melawan Athletico Madrid, Barcelona kembali menelan kekalahan 0-1 melawan tuan rumah Granada dalam lanjutan kompetisi Liga Spanyol tadi pagi (13/4/14).
Gol satu-satunya dalam pertandingan ini tercipta pada menit ke 16 melalui umpan terobosan yang mengoyak lini pertahanan Barcelona yang lemah gemulai.
Pemain Granada Yacine Brahimi yang dikawal oleh Javiar Mascherano lebih cepat menendang bola masuk ke gawang Pinto dibanding reaksi kaki Mascherano yang berusaha mencegahnya.
Meski Barcelona mendominasi permainan dan menggempur habis lini pertahanan Granada, dan sejumlah peluang emas didapat dari kaki Neymar, Fabregas, dan Buesquet, tapi hingga akhir pertandingan skor tetap tidak berubah.
Granada pun bukan tanpa peluang emas, setidak-tidaknya dua kesempatan dimilikinya untuk mengubah skor menjadi 2-0, bahkan 3-0 karena pemainnya sudah berhadapan dengan penjaga gawang Pinto.
Kekalahan 0-1 melawan Granada ini meninggalkan beberapa catatan yang cukup penting bagi Barcelona, antara lain:
- Kalah dan tersingkir dari Liga Champions masih membekas dan mempengaruhi mental pemain-pemain Barcelona.
- Kelelahan fisik saat bertanding melawan Athletico Madrid masih terasa dan pelatih Tata pun mengistirahatkan beberapa pemain intinya pada starting XI Barcelona, antara lain Xavi, Alves dan Alba.
- Messi kembali tumpul, tidak mampu mencetak gol.
- Kekalahan melawan Granada menyebabkan posisi Barcelona saat ini berada di urutan 3 klasemen sementara Liga Spanyol.
- Selain mengucapkan selamat tinggal Liga Champions, Barcelona pun sebaiknya bersiap diri untuk mengucapkan selamat tinggal gelar juara Liga Spanyol.
- Tinggal satu gelar lagi yang diharapkan, yaitu Piala Copa del Rey yang akan berhadapan dengan Real Madrid di babak final.
- Mengingat performa Real Madrid secara mental dan fisik lebih baik mungkin saja tidak satupun gelar diraih Barcelona musim ini.
- Jika benar seperti itu adanya, Barcelona Merana dan Terhina.
- Pelatih Tito Vilanova di musim pertama kepelatihannya masih mampu memberikan satu gelar, yaitu juara Liga Spanyol. Jika Barcelona tanpa gelar musim ini mungkin saja ucapan selamat tinggal pun berlaku buat pelatih Geraldo "Tata" Martino.
- Sepertinya pelatih Tata tidak memiliki kharisma yang cukup kuat untuk memotivasi pemain-pemain Barcelona pada saat terpuruk seperti yang pernah dilakukan oleh Pep Guardiola.
- Sepakbola bukan hanya masalah strategi dan taktik.
- Benarkah Michael Laudrup yang saat ini sedang menganggur akan menjadi pelatih Barcelona berikutnya musim depan?.
Salam bola itu bundar, bukan peang.
*****
sumber gambar: fcbarcelona.com
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H