Ada teroris yang sudah terdeteksi masuk ke ibu kota Jakarta.
Hah, ada teroris? Wajar saja jika ada sebagian pihak yang merasa ngeri, khawatir, cemas, dst. Perbuatan teroris sungguh kejam, sudah banyak buktinya, baik di dalam maupun luar negeri.
Contoh yang masih diingat masyarakat adalah "Bom Bali", dan kini ada teroris yang sudah terdeteksi masuk Jakarta?Â
Tidak tanggung-tanggung pula jumlahnya, ada teroris sebanyak 30 orang yang bisa mengacaukan suasana sidang Mahkamah Konstitusi.
Seperti diketahui, esok (Kamis, 27/6) akan dibacakan putusan sengketa Pilpres 2019, dan cukup banyak pihak yang memperkirakan gugatan Prabowo-Sandi akan ditolak oleh hakim Mahkamah Konstitusi.Â
Ketua Tim Hukum Jokowi-Ma'ruf Amin Yusril Ihza Mahendra pun mengatakan sulit bagi hakim untuk memenangkan gugatan Prabowo-Sandi.
Tapi siapa yang mengatakan ada teroris yang bisa mengacaukan suasana sidang putusan sengketa Pilpres tadi? Dia adalah Kepala Staf Kepresidenan, Moeldoko.
"Ya keamanan nasional saya pikir masih terkendali dengan baik, kekuatan TNI-Polri cukup besar, ada 40 ribu antisipasi itu, kekuatan demo 2.500 hingga 3.000, memang ada kelompok teroris yang sudah menyiapkan diri ada 30 orang ya, sudah masuk ke Jakarta. Sudah kita lihat dan kenali, nggak usah khawatir kalau terjadi sesuatu, tinggal kita ambil aja," katanya seperti dikutip dari detik.com.
Moeldoko mengatakan ada teroris sebanyak 30 orang yang sudah terdeteksi masuk ke Jakarta, tapi enggan menjelaskan lebih lanjut, dan di sisi lain ia mengatakan agar masyarakat tidak perlu khawatir.
Bingung? Wajar saja jika ada sebagian pihak yang merasa seperti itu. Di satu sisi narasi Moeldoko berpotensi mengkhawatirkan, membuat cemas, tapi ada narasi Moeldoko lainnya yang menyatakan sebaliknya.
Sebenarnya ada atau tidak?