Drama kubu Prabowo masih berlanjut hingga saat ini. Mungkin saja masih ada sebagian pihak yang heran, bingung, atau seperti itu, tapi disarankan sebaiknya santai saja.
Beberapa waktu lalu drama kubu Prabowo bertebaran di media. Ada yang mengatakan manuver politik, tapi karena dianggap lebay (berlebihan), maka dikatakan oleh sebagian pihak seperti sebuah drama saja.
Contohnya, para politikus kubu Prabowo sebelumnya koar-koar tidak akan mengajukan gugatan hasil Pilpres 2019.
Media memberikan porsi berita yang cukup besar, seakan-akan hal atau sesuatu yang luar biasa, apalagi terjadi kerusuhan 22 Mei, tapi ternyata usai kerusuhan tadi ada juga gugatan yang diajukan ke Mahkamah Konstitusi.
Di sini pun bisa terjadi perbedaan pandangan. Sebagian pihak mengatakan itulah dinamika politik, tapi ada juga yang menilainya tidak konsisten atau plintat-plintut.
Drama kubu Prabowo yang sedang hangat saat ini terkait pernyataan Wasekjen PAN Faldo Maldini yang diunggah ke saluran Youtube miliknya, dan bertajuk "Prabowo (Mungkin) Gabung Jokowi". Menurutnya ide Prabowo bergabung dengan pemerintahan Jokowi adalah pilihan yang realistis.
Tidak usah heran jika ada politikus kubu Prabowo yang terkesan sewot atau seperti itu. Sudah biasa, bukan sesuatu yang baru dan aneh, tapi mungkin saja masih ada sebagian pihak yang menilainya seru, tegang, dan mencekam (berarti tidak belajar dari kejadian sebelumnya).
"Faldo selaku juru bicara BPN yang tidak pernah hadir lagi, jangan merasa sok tahu," kata Waketum Gerindra Sufmi Dasco Ahmad di sini, menanggapi pernyataan Faldo tadi.
Lain lagi tanggapan anggota Badan Komunikasi DPP Partai Gerindra, Andre Rosiade. Menurutnya Faldo hanya ingin cari sensasi agar subscriber saluran Youtube miliknya bertambah.
Andre Rosiade pun mengatakan parpolnya masih tetap fokus ke Mahkamah Konstitusi, dan tidak akan melakukan lobi-lobi di belakang agar kadernya bisa masuk kabinet Jokowi seperti dilakukan parpol lain.