Mohon tunggu...
Lohmenz Neinjelen
Lohmenz Neinjelen Mohon Tunggu... Buruh - Bola Itu Bundar, Bukan Peang
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

https://gonjreng.com/

Selanjutnya

Tutup

Politik

Tante Luna, Tante Miyabi, Surat SBY, dan Bocar Bocor

8 April 2019   10:52 Diperbarui: 8 April 2019   12:47 257
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber gambar: liputan6.com

Masih berkait dengan bocar bocor, kembali Tante Luna tertawa ngakak setelah membaca berita tentang surat SBY di sini.

Surat SBY itu antara lain mengatakan kampanye akbar Prabowo-Sandi mengandung unsur ketidaklaziman dan tidak mencerminkan kampanye nasional yang inklusif.

Sila baca: Surat SBY adalah "Surat Racun yang Mematikan"?.

Hanya sebuah surat, tapi bisa mencoreng citra kampanye akbar Prabowo-Sandi (menurut hitungan mereka "yang nilai rapor matematikanya merah" dihadiri jutaan orang).

Surat SBY itu surat internal, tapi mengapa bisa bocar bocor ke media? Panjang lebar dijelaskan dalam berita itu, tapi Tante Luna lebih tertarik dengan kalimat yang satu ini.

Sayangnya, ini jadi ramai krn surat tsb bocor di hari pelaksanaan kampanye, seolah Pak SBY baru memberi masukan acara tsb, pada hari ini (7/4).

Ya amplop, sudah panjang lebar, tapi substansi masalahnya masih gazebo (gak zelas bo), kata Tante Luna.

Mengapa surat SBY itu bisa bocar bocor ke media? Siapa yang membuat surat SBY itu jadi bocar bocor? Memangnya surat SBY itu bisa bocar bocor sendiri? Itu kan surat internal?

Tante Luna pun akhirnya hanya tertawa saja. Ternyata masalah bocar bocor yang berkait dengan Prabowo dan surat SBY itu bisa lucu juga.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun