Tante Miyabi tertawa ngakak hingga guling-guling di ubin. Ada-ada saja politikus di negeri ini, lucunya bisa melebihi badut, tapi di sisi lain kadang merasa kasihan juga.
Mengapa Tante Miyabi tertawa ngakak hingga guling-guling di ubin dan berkesimpulan ada politikus di negeri ini yang lucunya bisa melebihi pelawak atau badut?Â
Tak lain disebabkan ada pernyataan politikus dari kubu Prabowo-Sandi yang menurutnya rada-rada error, atau seperti itu.
Baru-baru ini hasil lembaga survei bernama Polmark Indonesia mengatakan elektabilitas Jokowi-Ma'ruf Amin 40,4%, sedangkan elektabilitas Prabowo-Sandi hanya 25,8%.
Di sini pun Tante Miyabi sudah ketawa ngakak, meski tak sampai guling-guling di ubin. Mengapa? Karena menurut berita yang ia baca, lembaga survei tersebut bekerja sama dengan salah satu parpol pendukung Prabowo-Sandi, yaitu Partai Amanat Nasional (PAN) dalam melakukan survei tadi. Makanya tak salah jika ada sebagian pihak yang mengatakannya "Survei Internal" kubu Prabowo-Sandi.
Sebelumnya Tante Miyabi sudah membaca hasil survei SMRC - tanpa bantuan parpol pendukung Jokowi-Ma'ruf Amin maupun Prabowo-Sandi - yang mengatakan elektabilitas Jokowi-Ma'ruf Amin 54,9%, Prabowo-Sandi 32,1%, selisih 22,8%!Â
Sila baca: Kereta Anjlok, Begitu Juga Elektabilitas Prabowo-Sandi
Makanya Tante Miyabi ketawa ngakak tadi, meski tidak sampai guling-guling di ubin. Menurutnya, "Survei Internal" saja masih mengatakan elektabilitas Prabowo-Sandi kalah jauh dibanding elektabilitas Jokowi-Ma'ruf Amin.
Akhirnya Tante Miyabi tak tahan juga untuk ketawa ngakak hingga guling-guling di ubin setelah ada pernyataan politikus kubu Prabowo-Sandi terkait hasil "Survei Internal" tadi.
"Pak Jokowi 40 persen, bacanya 60 persen rakyat tidak mau lagi dengan Pak Jokowi," kata Sudirman Said di sini.Â
Kalau mengikuti logika politikus itu, maka Tante Miyabi pun bisa mengatakan 74,2% rakyat Indonesia menolak Prabowo jadi presiden, karena elektabilitasnya hanya 25,8%.