Tante Luna, sahabat Tante Miyabi tertawa ngakak hingga guling-guling di ubin setelah membaca berita tentang seorang pengusaha berlian bernama Ehud Arye Laniado (65) yang ingin membesarkan penisnya.
Operasi besarkan penis tadi dilakukan di sebuah klinik di Prancis, tapi setelah penis pengusaha berlian tadi disuntik, ia pun terkena serangan jantung dan meninggal dunia seperti dikutip dari detik.com (7/3/2019).
Tante Luna tertawa, membayangkan seandainya operasi besarkan penis tadi berhasil, dengan sendirinya akan terjadi perubahan ukuran kondom yang digunakan pengusaha itu.
Setahu Tante Luna contoh ukuran kondom seperti ini:
- Ukuran kecil (small) biasanya memiliki lebar 4,8 cm dan panjang 16 cm.
- Ukuran sedang (regular) biasanya memiliki lebar 5,2 cm dan panjang 19,5 cm.
- Ukuran besar (large) biasanya memiliki lebar 5,4 cm dan panjang 20 cm.
Jangan-jangan kalau operasi besarkan penis tadi berhasil, maka tak ada ukuran kondom yang tersedia di pasaran untuk pengusaha berlian tadi.
Bicara soal kondom, Tante Luna teringat salah satu barang bukti yang didapat pihak kepolisian ketika menangkap politikus Partai Demokrat Andi Arief yang diduga terlibat kasus narkoba, tapi hingga saat ini Tante Luna tidak tahu berapa ukuran kondom barang bukti itu.
Ada-ada saja, sudah tua kok masih saja ingin membesarkan penis, kata Tante Luna yang bingung dan heran terhadap cita-cita atau keinginan pengusaha berlian yang sangat memperhatikan penampilannya itu.
Untuk apa dibesarkan?Â
Tapi pertanyaan ini tidak berlaku di politik, sebab membesar-besarkan sesuatu seperti hasil survei diharapkan bisa memengaruhi opini publik.
Sebuah lembaga survei yang selama ini tidak diketahui atau dikenal oleh Tante Luna mengatakan elektabilitas Jokowi-Ma'ruf Amin unggul atas Prabowo-Sandi hanya selisih 8 persen, beda dengan lembaga-lembaga survei sebelumnya yang memberikan dua digit untuk keunggulan elektabilitas Jokowi-Ma'ruf Amin.
Hasil survei tadi pun disambut oleh kubu Prabowo-Sandi dengan pernyataan hasil survei internalnya justru sudah melampaui Jokowi-Ma'ruf Amin, sekalipun persentasenya belum dua digit.Â