Mohon tunggu...
Lohmenz Neinjelen
Lohmenz Neinjelen Mohon Tunggu... Buruh - Bola Itu Bundar, Bukan Peang
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

https://gonjreng.com/

Selanjutnya

Tutup

Politik

Puisi Tante Miyabi Lebih Bagus dari Puisi Politikus Manapun

26 Februari 2019   00:35 Diperbarui: 26 Februari 2019   02:51 115
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber gambar: liputan6.com

Puisi Tante Miyabi ini ditulis saat ia resah di malam yang dingin. Lirik-liriknya pun tajam, tapi tidak bicara tentang surga, neraka, WC umum, atau tempat lainnya.

Puisi Tante Miyabi lebih bagus dibanding puisi politikus manapun, begitu klaim Tante Miyabi. Menurutnya tak perlu malu mengklaim seperti itu, sebab klaim dan tuding sana sini sudah biasa atau seperti santapan sehari-hari para politikus, entah dari kubu Jokowi-Ma'ruf Amin maupun Prabowo-Sandi. 

Seperti orang yang tidak berpendidikan? Atau pernah sekolah, kuliah, tapi tak lebih dari lulusan kandang ayam? 

Puisi Tante Miyabi ini lahir setelah ia menikmati Trik dan Problem Catur yang Sederhana (TPCS).

Entah mengapa, setiap usai menikmati TPCS, Tante Miyabi sering mendapat inspirasi, termasuk inspirasi menulis puisi. 

Inilah TPCS yang melahirkan puisi Tante Miyabi tadi.

chessgames.com
chessgames.com
Putih giliran melangkah.
  • Bd3 ... BxN
  • cxB ... RxB!

chessgames.com
chessgames.com
Tante Miyabi bingung! Mengapa putih menyerah? 

Untunglah Tante Miyabi bukan lulusan kandang ayam. Setelah berpikir sejenak, ia pun tahu mengapa putih menyerah. 

Oh, itu toh sebabnya. Jika putih RxR, hitam Qc1+, Ka2, Bxb2, mat di petak a1 (jika putih QxB, hitam Rc2).

Tak lama kemudian lahirlah puisi Tante Miyabi yang lebih bagus dibanding puisi politikus mana pun, apalagi cuma politikus lulusan kandang ayam yang pintarnya klaim dan tuding sana sini tanpa data.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun