Prabowo dinasihati Ngabalin, sebuah nasihat yang cukup bagus sebenarnya, tapi mungkin saja Ketua Umum Partai Gerindra, dan juga salah satu capres pada Pilpres 2019 ini menolak untuk dinasihati.
Alasan penolakan Prabowo dinasihati Ngabalin tadi bisa bermacam-macam, atau mungkin saja Prabowo atau politikus dari kubu Prabowo-Sandi balik menasihati Ngabalin.
Di sinilah publik bisa tertawa, entah tertawa kecil, besar, bahkan terbahak-bahak hingga guling-guling di ubin sambil berujar ada-ada saja politikus di negeri ini, dinasihati kok malah balik menasihati.
Prabowo dinasihati Ngabalin karena sebelumnya ia mengatakan cara kerja intelijen Indonesia tidak sesuai tugasnya. Hal ini disampaikannya dalam Pidato Kebangsaan Prabowo (yang tidak dianggap, atau miskin gagasan segar menurut Ace Hasan Syadzily).
Seperti apa Prabowo dinasihati Tenaga Ahli Kedeputian IV Kantor Staf Presiden itu? Prabowo jangan jadi bapak hoaks yang sering melontarkan pernyataan yang tidak valid.Â
"Sudah ratu hoaks, jangan dibikin jadi bapak raja hoaks lagi," kata Ali Mochtar Ngabalin seperti dikutip dari tempo.co.
Bukan hanya itu saja, Prabowo dinasihati juga seperti ini. "Cukup Andi Arief, lah. Jangan calon presiden Prabowo bikin berita bohong." Â
Cukup bagus atau tidak Prabowo dinasihati oleh Ngabalin seperti itu? Jangan jadi bapak hoaks, dan juga jangan bikin berita bohong.Â
Kemungkinan besar publik akan menilainya sebagai sebuah nasihat yang bagus, karena sejak kecil pun diajarkan oleh orang tua supaya jangan senang berbohong.
Mana ada anak kecil yang dinasihati oleh orang tuanya supaya rajin berbohong, betul tidak?Â
Contoh orang tua yang menasihati anaknya supaya jangan berbohong: