Mourinho pulang kampung setelah dipecat oleh manajemen Manchester United pada 19 Desember 2018 lalu. Berita yang berkait dengan pemecatan Mourinho tadi pun berkembang sedemikian rupa dengan berbagai alasan dan analisis di balik pemecatannya.
Ada isu atau rumor yang mengatakan pemecatan yang membuat Mourinho pulang kampung tadi disebabkan sejumlah pemain inti Manchester United menelpon chief executive Ed Woodward agar memecat Mourinho setelah kekalahan 1-3 melawan Liverpool.
Sebenarnya bukan hal yang mengherankan jika bertaburan berita yang berkait dengan Mourinho setelah dipecat sebagai manajer Manchester United mengingat "nama besar" yang disandangnya, tapi kalau dicermati lebih jauh isu atau rumor tadi ada yang cenderung lebay (berlebihan) atau memang sengaja dibuat lebay sehingga menimbulkan kecurigaan semua ini dilakukan agar "periuk nasi" media dan wartawan tetap terjaga.Â
Kasihan kan media dan wartawan kalau gak ada berita lebay?
Seperti Ronaldo, kepindahannya dari Real Madrid ke Juventus pada Juli 2018 lalu sampai sekarang masih saja dibahas. Menurut berita luar negeri yang dilansir dari media anu, media polan, dan seterusnya Ronaldo beginilah, begitulah, kemudian dikutip oleh media olahraga lokal, kok kesannya jadi bodoh? Sampai segitunya demi menjaga "periuk nasi"?
Harap maklum saja jika masih ada sebagian pihak yang heran dan belum tahu betapa besar pengaruh "periuk nasi" tadi dalam kehidupan ini.Â
Ya sudahlah, balik lagi bahas Mourinho pulang kampung dan kehilangan "periuk nasi"-nya setelah dipecat sebagai manajer Manchester United.Â
Timbul pertanyaan yang cukup nyeleneh berkait dengan tanggapan para sanak famili atau saudara-saudaranya yang menemui Mourinho pulang kampung merayakan Natal.
Biasa kan saudara-saudara kumpul ketika ada yang pulang kampung? Kira-kira seperti apa ya perbincangan Mourinho dengan saudara-saudaranya itu?Â
Berikut ini "imajinasi nakal" perbincangan Mourinho dengan saudara-saudaranya, katakanlah saudara A, B, dan C.
Saudara A: Kenapa sih dipecat oleh manajemen Manchester United?