Ketua Umum PSSI Edy Rahmayadi namanya sedang disorot belakangan ini terkait Timnas Indonesia tersingkir secara mengenaskan di Piala AFF 2018, gugur di fase grup.
Edy Rahmayadi dinilai sosok yang paling bertanggung jawab atas kegagalan Timnas Indonesia di Piala AFF 2018 tadi, dan #EdyOut pun menggema di media sosial yang merupakan bentuk protes serta kekecewaan para penggemar sepak bola di tanah air dari Sabang sampai Merauke.
Sudah tepatkah permintaan dan desakan Edy Rahmayadi mundur dari Ketua Umum PSSI tadi?Â
Ada juga sebagian pihak yang menilai kegagalan Timnas di Piala AFF 2018 tadi karena tidak diurus dengan baik dan benar, sebab selain Ketua Umum PSSI, Edy Rahmayadi pun menjabat Gubernur Sumatera Utara.Â
Weleh-weleh, masih ada juga rangkap jabatan di era "kids zaman now"?Â
Tapi ada juga sebagian pihak yang tersenyum simpul atas kesinisan rangkap jabatan tadi, dengan alasan seandainya Timnas Indonesia juara Piala AFF 2018, apakah masih ada yang menyinggung soal rangkap jabatan tadi?
Prestasi, pendukung Timnas Indonesia merindukan prestasi yang bisa dibanggakan, itulah alasan sebenarnya, bukan masalah rangkap jabatan atau latar belakang Ketua Umum PSSI.
Maka dari itu, jika Edy Rahmayadi akhirnya mundur, siapa yang layak sebagai penggantinya?Â
Siapapun penggantinya kalau pilih Ketua Umum PSSI itu jangan ngawur!
Apakah sebaiknya Ketua Umum PSSI itu seorang yang ahli beli dan jual saham klub sepak bola? Ngawur, nanti lama-lama PSSI pun bisa diperjualbelikan.
Apakah sebaiknya seorang politikus? Ngawur, stigma politikus itu tukang bohong. Jangan-jangan pendukung Timnas yang sudah lama merindukan prestasi yang bisa dibanggakan tadi dibohongi dengan mengatakan Timnas sebenarnya sudah berprestasi, tapi kurang beruntung saja. Biasa itu yang namanya jurus "ngeles kayak bajaj" digunakan oleh politikus.