Hapuslah air matamu, kata-kata ini cocok atau pas ditujukan kepada pemain Timnas Indonesia yang baru saja gagal melangkah ke babak semifinal Piala AFF 2018.
Ada baiknya juga pemain Timnas Indonesia, pelatih dan pengurus PSSI menyanyikan tembang lawas D'lloyd yang liriknya ada menyebut hapuslah air matamu.
Hapuslah air matamu
Jangan disesali kisah yang lalu
Sudah suratan ini terjadi
jangan sesalkan lagi
Mungkin ada sebagian pihak yang kesal dengan saran di atas tadi karena menurutnya lagu tersebut tidak cocok dinyanyikan oleh Bima Sakti dan anak asuhnya, terutama para pengurus PSSI.
Adapun alasannya sebagai berikut:
Pertama, jika tidak menyesal atas kegagalan Timnas yang sudah gugur di fase grup, kapan majunya sepak bola Indonesia?Â
Pantaslah sepak bola Indonesia jalan di tempat, karena tidak pernah menyesal atas kegagalan yang telah terjadi dan mengambil hikmah serta pelajaran dari kegagalan tersebut. Kecuali kalau terus menerus menyesal, itu baru salah.
Kedua, lagu D'lloyd di atas tadi judulnya "Titik Noda", sedangkan PSSI dan Timnas Indonesia sudah terlalu banyak titik noda yang mendeskripsikan kegagalan yang ada selama ini. Jadi tidak tepat lagu itu dinyanyikan oleh Timnas, pelatih maupun pengurus PSSI. Kecuali judul lagunya diubah menjadi "Banyak Titik Noda".Â
Markimak (mari kita simak) sejenak terlebih dahulu lagu "Titik Noda" yang liriknya ada menyebut hapuslah air matamu.
Pemain Timnas Indonesia pun diberitakan menangis setelah menyaksikan pertandingan antara Filipina dan Thailand yang berakhir imbang 1-1, sekaligus menyingkirkan Timnas dari Piala AFF 2018.
Tidak disebutkan dalam berita itu ada yang menyarankan hapuslah air matamu, wahai pemain Timnas Indonesia. Namun menurut Bima Sakti saat ini Timnas sudah bangkit dan siap merebut kemenangan melawan Filipina nanti (25/11/2018).