Mohon tunggu...
Lohmenz Neinjelen
Lohmenz Neinjelen Mohon Tunggu... Buruh - Bola Itu Bundar, Bukan Peang
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

https://gonjreng.com/

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Miyabi dan Bendera Bajak Laut

9 November 2018   17:37 Diperbarui: 13 November 2018   21:38 382
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber gambar: idntimes.com

Miyabi tertunduk sedih, nelangsa, gundah tak menentu
Operasi intelejen bendera bajak laut berantakan
Entah apa yang ada di pikiran Miyabi saat itu
Bendera dipasang di belakang rumah orang, salah sasaran

Belum lama Miyabi direkrut jadi intelejen lapangan
Setelah bosan dan pensiun jadi bintang film gituan
Kini Miyabi diliputi sebuah penyesalan
Dipecat dari intelejen meratapi kegagalan

Bendera bajak laut seharusnya dipasang di kapal nelayan
Kapal nelayan saingan sesama kapal pencuri ikan
Semakin banyak ditenggelamkan kapal saingan
Semakin mudah dan besar diraih keuntungan

Mengapa bendera bajak laut dipasang di belakang rumah orang?
Apakah Miyabi tak bisa membedakan antara laut dan gurun?
Tak habis pikir, bisa begitu bodohnya bukan alang kepalang
Belum pernah kejadian ini dialami intelejen negara manapun

Operasi intelejen bendera bajak laut gagal total sudah
Salah pasang bendera yang membuat banyak orang resah
Kini Miyabi bukan lagi seorang intelejen yang patut dikagumi
Tidak seperti di film-film spionase yang ada selama ini

Tapi benarkah Miyabi seorang intelejen?
Setelah pensiun dari dunia film gituan?
Jangan-jangan hanya ilusi orang mabuk deterjen
Ngawurnya sebuah pikiran yang terlalu banyak angan

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun