Prabowo minta maaf terkait pernyataan "Tampang Boyolali" yang cukup menghebohkan belakangan ini.Â
"Jadi, dan ya. Tapi kalau saya, maksud saya tidak negatif. Tapi kalau ada yang merasa tersinggung, ya saya minta maaf, maksud saya tidak seperti itu," kata Prabowo seperti dikutip dari detik.com (6/11/18).
Sebelumnya Timses Prabowo menolak untuk minta maaf dengan alasan tidak ada yang salah dalam pidato Prabowo saat meresmikan Posko Badan Pemenangan Prabowo-Sandi Kabupaten Boyolali, Selasa (30/10).
Selain Prabowo minta maaf, ia pun secara garis besar mengulangi pernyataan Timses yang selama ini beredar di media terkait "Tampang Boyolali tadi, yaitu antara lain:
1. Bukan menghina pernyataan "Tampang Boyolali" itu, justru empati.
2. Masalah ketidakadilan, kesenjangan, dan ketimpangan sebenarnya yang diangkat dalam pidato itu.
3. Ketika berpidato dan mengeluarkan pernyataan "Tampang Boyolali" tadi di depan kader-kader partai pendukung.Â
4. Hanya bercanda.
Terkait poin terakhir - hanya bercanda - bisa dipetik pelajaran dari sini, yaitu tidak semua orang bisa diajak bercanda atau menerima candaan.Â
Perlu juga disadari, sekarang zaman internet, teknologi sudah maju dan berkembang pesat. Meski pidato atau pernyataan yang terlontar hanya untuk "kalangan terbatas", tapi bisa tersebar ke mana-mana dengan memanfaatkan kemajuan teknologi tadi, dan mungkin saja penyebarnya - baik sengaja maupun tak sengaja - berasal dari "kalangan terbatas" juga.
Logika yang sederhana. Meskipun demikian bukan berarti mudah untuk mencari siapa penyebarnya - baik sengaja maupun tak sengaja - dan hal ini berlaku umum, bukan terbatas pada pidato Prabowo di Boyolali saja.