Roy Suryo diterpa isu tidak sedap belakangan ini terkait 3226 aset Kemenpora yang belum dikembalikannya.Â
Kasihan Roy Suryo, ia dicerca dan dikecam sampai rela non aktif dari jabatan waketum Partai Demokrat melalui surat resmi bertanggal 12 September 2018 seperti pernah dibahas pada tulisan sebelumnya:
 - Politikus Ini Sedang Memamerkan "Ngeles Aja Lu Kayak Bajaj" -
Non aktif sebagai waketum Partai Demokrat dilakukannya agar nama baik partai tidak ikut terseret dalam isu tidak sedap tadi.Â
Memang ada suara sinis yang mengatakan semua itu dilakukannya setelah isu belum dikembalikannya 3226 aset Kemenpora merebak di media massa dan menjadi pembicaraan yang hangat di masyarakat.
Namun suara sinis tadi cenderung mengada-ada atau nyinyir saja. Logikanya, kalau tidak ada isu tadi, untuk apa ia non aktif dari jabatan waketum Partai Demokrat? Justru langkah yang diambilnya itu wajar dan biasa saja sehingga agak mengherankan juga ada sebagian pihak yang memasalahkannya.
Bayangkan, misalnya tidak ada isu tadi, kemudian Roy Suryo tiba-tiba non aktif dari waketum Partai Demokrat, jangan-jangan sebagian pihak tadi nyinyirnya berubah dan mengatakan telah terjadi perpecahan di tubuh partai politik yang dipimpin oleh SBY itu.
Diperkirakan isu tidak sedap tadi muncul setelah politikus Partai Demokrat ini menyerang Jokowi, karena menyoroti kemunculan Jokowi - yang sedang berada di Lombok - lewat video di closing ceremony Asian Games 2018.Â
"Tweeps, Benar khan Twit saya tadi, soal Vi-Con dari NTB?" tulis Roy Suryo lewat akun Twitter-nya.
Tak lama kemudian Roy Suryo pun diterpa isu belum mengembalikan 3226 aset Kemenpora. Wajar saja jika ada yang mengaitkan antara serangan politik Roy Suryo terhadap Jokowi dan isu tidak sedap tadi.
Ia pun diserang bertubi-tubi, dilecehkan, dikecam sedemikian rupa, tapi ternyata Roy Suryo tidak mengambil aset Kemenpora, bahkan merasa pun tidak.