Amien Rais capres?
Jangan-jangan yang mewacanakan Amien Rais capres ini sedang ngantuk karena kebanyakan minum minuman yang gambar botol depannya pemuda berbadan tegap dan berotot, tapi gambar belakangnya orang tua renta berjanggut putih.
Sebaiknya hilangkan dugaan tadi - kebanyakan minum anggur apa gitu namanya - dan wacana Amien Rais capres ini memang serius serta patut diperhitungkan, baik oleh kubu Presiden Jokowi maupun kubu Prabowo.
Perihal wacana Amien Rais capres ini antara lain karena terinspirasi kemenangan politikus gaek Mahathir Mohamad (92) pada Pemilu Malaysia lalu, boleh saja kan? Aturan demokrasi di sini pun tidak melarang.
Namun masalah Amien Rais capres ini bukan sebatas atau menyangkut siapa yang larang, tapi masih ada hal lain yang dipertanyakan, misalnya latar belakang Amien Rais yang diungkit oleh Wasekjen DPP PPP, Ahmad Baidowi (Awiek).
"Menyamakan diri dengan Mahathir ya jauh lah dan beda situasi sosial-politiknya. Mahathir pernah menjadi PM dan berprestasi sehingga dikenang oleh rakyat Malaysia. Maka ketika Mahathir kembali ke politik, daya ingat rakyat Malaysia masih kuat," kata Politikus PPP tadi seperti dikutip dari detik.com.
Menyimak pernyataan Awiek di atas tadi terkesan cenderung mengecilkan, kalau tidak ingin disebut melecehkan seorang politikus gaek Amien Rais (74).
Jangan-jangan bukan hanya Awiek, tapi masih ada politikus lain dan juga rakyat biasa yang cenderung mengecilkan wacana Amien Rais capres ini, apalagi memenangkan Pilpres 2019 seandainya pun terdaftar resmi sebagai salah satu capres nantinya.
Meski wacana Amien Rais capres ini bisa menimbulkan politikus gaek lainnya ikut terinspirasi dan ingin menjadi capres juga, tapi sekali lagi sebaiknya jangan tertawa atau melecehkannya karena tidak ada larangan terkait faktor umur ini untuk maju sebagai capres, apalagi hanya sebatas wacana saja.
Namun jika ada sebagian pihak yang masih antusias menunggu perkembangan selanjutnya dari wacana Amien Rais capres ini, disarankan sebaiknya jangan kebanyakan minum minuman yang gambar botol depannya pemuda berbadan tegap dan berotot, tapi gambar belakangnya orang tua renta berjanggut putih, karena dikhawatirkan bisa menimbulkan wacana-wacana lainnya atau terlalu banyak wacana nantinya.