Gerindra panik?
Siapa yang mengatakan Partai Gerindra panik tadi?
Cukup memprihatinkan jika Gerindra panik, apalagi parpol ini sedang memperjuangkan Prabowo untuk mendapat tiket capres pada Pilpres 2019 nanti, namun persyaratan presidential treshold itu memang cukup berat.
Apakah karena masalah tiket capres Prabowo ini masih gazebo (gak zelas bo), makanya Gerindra panik?
Ada sebagian pihak yang merasa sedih, jika Prabowo tak mengantongi tiket capres 2019, meskipun dengan alasan yang berbeda kesedihannya tadi, yaitu antara lain:
Pertama, sedih, karena Prabowo tidak memiliki kesempatan untuk membalas kekalahannya pada Pilpres 2014 lalu, sementara bisa dipastikan Jokowi akan mengantongi tiket capres 2019 mengingat dukungan politik parpol yang diberikan kepadanya sudah memenuhi persyaratan presidential treshold.
Kedua, sedih, Pilpres 2019 nanti sudah bisa dipastikan tidak akan seramai Pilpres 2014 lalu tanpa kehadiran seorang Prabowo.
Ketiga, sedih, ternyata selama ini dibohongi oleh kata-kata bijak yang mengatakan "kekalahan adalah kemenangan yang tertunda, dan kegagalan adalah sukses yang belum terwujud". Diperkirakan Pilpres 2019 adalah kesempatan terakhir Prabowo untuk menjadi Presiden RI, maka kata-kata bijak tadi hanya tinggal kata-kata bijak semata.
Tapi siapa yang mengatakan Gerindra panik terkait tiket capres Prabowo ini?
"Yang panik itu Gerindra karena sampai saat ini belum resmi dapat koalisi untuk memenuhi syarat 20% kursi atau 25% suara, sehingga Prabowo belum bisa mengantongi tiket pilpres," ujar Wasekjen PPP Achmad Baidowi di sini.
Ada lagi pernyataannya yang lain, yaitu koalisi Presiden Jokowi tak terlalu menganggap penting dan juga tidak ada efeknya pertemuan Prabowo, Amien Rais, Rizieq Syihab serta PA 212 di sela-sela ibadah umrah di Mekah.