Muncul lagi wacana politik kocak ala Srimulat terkait Pilpres 2019. Jokowi dipasangkan dengan Anies Baswedan? Tidak ada alasannya yang jelas mengapa Jokowi dipasangkan dengan Anies pasti menang.
Sebelumnya sudah ada beberapa wacana politik kocak ala Srimulat, antara lain Prabowo Cawapres Jokowi, Jokowi Calon Tunggal Pilpres 2019 dan Koalisi Nasional.
Memang tidak ada larangan untuk melontarkan wacana politik kocak ala Srimulat seperti Jokowi dipasangkan dengan Anies atau siapapun, tapi di sisi lain juga tidak ada larangan untuk menanggapinya, entah lewat sebuah senyum atau tawa.
Hidup ini terasa hambar jika tidak ada kelucuan yang bisa membahagiakan umat manusia, tapi menurut pendapat sebagian pihak, untunglah ada politikus yang lucunya melebihi badut. Makanya tidak perlu heran jika ada politikus yang bicara tentang setan, padahal bisa jadi dirinya sendiri mirip "politikus setan".
Sebelumnya sudah dikenal istilah "politikus badut", kini tambah lagi "politikus setan", dan entah apa lagi nantinya. Bagaimana dengan "politikus bau kencur"?
Adanya "politikus bau kencur" yang ikut memberikan pernyataan terkait "kitab suci adalah fiksi" yang dilontarkan oleh Rocky Gerung seharusnya pun tidak perlu heran.
Hal yang wajar dan biasa saja jika ada "politikus bau kencur" mengatakan "fiksi adalah fakta yang tertunda", meski di sisi lain mungkin saja ada sebagian pihak yang tertawa ngakak terbahak-bahak hingga guling-guling di ubin.
Makanya, bersyukurlah ada yang mirip "politikus badut", "politikus setan", "politikus bau kencur", dan entah apa lagi istilah lainnya, karena mereka bisa membuat hidup ini tidak terasa hambar lewat pernyataan-pernyataannya yang lucu. Tentu saja tidak semua politikus seperti itu, supaya jangan dibilang menggeneralisasi.
Kembali lagi bahas wacana politik kocak ala Srimulat, yaitu Jokowi dipasangkan dengan Anies Baswedan, dan hanya berdasarkan yakin saja mengatakan Jokowi dipasangkan dengan Anies 100% menang.
Memangnya siapa yang mengajukan wacana politik kocak ala Srimulat Jokowi dipasangkan dengan Anies untuk Pilpres 2019 ini?
Disebutnya seorang pakar politik di sini, dan pakar politik itu pun mengatakan: