Mohon tunggu...
Lohmenz Neinjelen
Lohmenz Neinjelen Mohon Tunggu... Buruh - Bola Itu Bundar, Bukan Peang
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

https://gonjreng.com/

Selanjutnya

Tutup

Politik

JK Sedang Diledek atau Disindir oleh Puan Maharani?

26 Februari 2018   11:54 Diperbarui: 21 Maret 2018   21:26 696
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
sumber gambar: kompas.com

JK sedang diledek atau disindir oleh Puan Maharani? Tapi sebenarnya hal yang biasa saja jika terjadi ledek meledek atau sindir menyindir dalam dunia politik. Belakangan ini pun sudah terjadi hal seperti itu.

Contohnya ledekan atau sindiran yang ditujukan kepada Prabowo Subianto. Selain disindir sebaiknya menjadi cawapres Jokowi, Prabowo pun diledek oleh sebagian pihak tidak akan maju Pilpres 2019, tapi sekadar menjadi king maker saja.

Sindiran pertama kepada Prabowo tadi pun dibumbui kata-kata nan syahdu yang bisa membuat air mata jatuh berlinang, yaitu jika Prabowo menjadi cawapres Jokowi, maka Indonesia pun akan kembali aman dan damai serta menyatukan pendukung kedua belah pihak yang selama ini terpecah belah. Sedangkan sindiran kedua memiliki alasan yang manis sekaligus romantis, yakni Prabowo menjadi king maker bagi Anies Baswedan dengan harapan bisa mengulangi kemenangan Anies-Sandi pada Pilkada DKI 2017 lalu.

Lucunya, ledekan atau sindiran politik kepada Prabowo tadi masih ada sebagian pihak yang menganggapnya serius, atau bukan sebuah sindiran.

Kini giliran JK sedang diledek atau disindir oleh Puan Maharani?

Menurut berita di sini, PDIP sedang mengkaji kemungkinan JK menjadi cawapres Jokowi. Bukannya Puan tidak tahu Pasal 7 UUD 1945, tapi ia beralasan, “Ini kan menjadi satu kajian karena kalau UU Pemilu yang juga menjadi pembahasan KPU walau sudah ada hitam di atas putih, implementasinya berubah-ubah.”

Politikus senior PDIP Tjahyo Kumulo pun pernah melontarkan wacana JK Ketua Tim Sukses Jokowi pada Pilpres 2019 yang dianggap sebagai sebuah sindiran agar JK tidak mencalonkan diri sebagai capres maupun menjadi king maker bagi pihak lain.

JK pun menolak wacana tadi. Ia pun membenarkan Pasal 7 UUD 1945 menghalanginya untuk tampil atau maju lagi sebagai cawapres. Selain itu, JK pun mempertimbangkan faktor umur untuk tidak mencalonkan diri lagi. “Saya sudah katakan, saya ini mempertimbangkan juga segi umur, biarkan yang lebih muda,” kata JK di sini.

Apakah Puan Maharani jarang baca berita? Tak tahu JK pernah mengatakan hal seperti itu? Atau sudah pernah baca, tapi masih kurang yakin JK tidak akan mencalonkan diri sebagai capres atau menjadi king maker bagi pihak lain?

Benarkah JK sedang diledek atau disindir oleh Puan Maharani yang mengatakan partainya sedang mengkaji kemungkinan JK menjadi cawapres Jokowi?

Sejak PDIP resmi mendukung Jokowi sebagai capres 2019 makin banyak saja lelucon yang berhamburan dari para politikus, entah berupa ledekan atau sindiran, bahkan di saat serius pun masih bisa mengundang gelak tawa. Tak salah jika ada sebagian pihak yang mengatakan politikus itu sebenarnya lebih lucu dari pelawak.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun