PDIP telah melakukan sebuah langkah blunder? Pada pembukaan Rakernas III PDIP di Denpasar, Bali (23/2/18), Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri mengumumkan Jokowi sebagai capres 2019. “Dengan ini saya nyatakan calon presiden dari PDI Perjuangan, Ir Joko Widodo, Metal! Metal! Pasti menang total.”
Dukungan politik PDIP kepada Jokowi untuk maju kembali pada Pilpres 2019 memang hanya tinggal soal waktu saja, tapi seharusnya tidak sekarang ini, melainkan menjelang penutupan pendaftaran capres agar suasana politik tetap ramai dan menggairahkan.
Prabowo Subianto diyakini akan kembali menantang Jokowi pada Pilpres 2019, tapi sampai saat ini elektabilitasnya masih rendah atau jauh di bawah Presiden Jokowi. Maka dari itu timbul ledekan atau sindiran politik yang mengatakan Prabowo lebih pantas jadi cawapres Jokowi, dan Prabowo tidak akan mencalonkan diri, tapi hanya sebagai king maker saja.
Entah ledekan atau sindiran politik apa lagi yang akan diterima oleh Prabowo nantinya, sementara jumlah parpol yang mendukung Jokowi diperkirakan akan terus bertambah, serta hanya menyisakan Partai Gerindra dan PKS saja yang mendukung Prabowo. PAN mungkin masih bisa diharapkan, tapi Partai Demokrat tetap akan memainkan politik dua kaki sambil melihat ke mana arah angin berhembus, atau masih ada kemungkinan yang cukup besar dukungan politik SBY/Partai Demokrat akan diberikan kepada Presiden Jokowi nantinya.
Meski sejumlah pengamat politik atau lembaga survei sudah berusaha merekayasa dan meyakinkan diri bahwa elektabilitas Prabowo akan meningkat menjelang Pilpres 2019 sekaligus bisa mendekati elektabilitas Jokowi, apalagi jika dipasangkan dengan Anies Baswedan, tapi diperkirakan Jokowi dan pasangannya (Wiranto?) sulit untuk dikalahkan, terlepas Prabowo mencalonkan diri lagi maupun sekadar menjadi king maker tidak memengaruhi keunggulan posisi Jokowi untuk menjabat Presiden RI periode berikutnya.
Sebagian pihak pun meyakini Pilpres 2019 tidak akan seramai dan seriuh Pilpres 2014. Jomplang, keunggulan perolehan suara Jokowi dan pasangannya terlalu jauh dibanding Prabowo dan cawapresnya atau anti klimaks Pilpres 2019 nanti.
Seharusnya PDIP mengumumkan dukungan politiknya kepada Prabowo Subianto sebagai capres pada pembukaan Rakernas III PDIP tadi. Konstelasi politik pun berubah, dan menarik serta Pilpres 2019 pun menjadi seru dan menegangkan seperti Pilpres 2014 dengan selisih perolehan suara yang tipis siapapun pemenangnya.
*****
Artikel Politik Lainnya:
- Elektabilitas Prabowo Turun
- Benarkah Prabowo Capres?
- Politikus Senior Gazebo
- Jokowi di Atas Angin
- Prabowo Masih Berpikir?
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H