Pencemaran nama baik dan ujaran kebencian terhadap Panglima TNI Jenderal Gatot Nurmantyo diduga dilakukan oleh artis Nikita Mirzani lewat akun Twitternya berkait film G30S PKI.Â
Maka dari itu, artis Nikita Mirzani pun dilaporkan ke polisi oleh Gerakan Pemuda Anti Komunis (Gepak).
Kalau melihat nama pelapornya cukup keren juga, tapi laporannya ternyata tidak diterima oleh pihak kepolisian karena kurang alat bukti. "Bukan ditolak, tapi diminta lengkapi saja, kalau kami paksakan nanti LP nya mentah. Kami cari bukti tambahan lagi," ucap Ketua Umum pelapor (Kompas.com, 04/10/17).
Mungkin ada sebagian pihak yang bingung. Mengapa tidak dilengkapi dulu alat buktinya, baru melapor?
Ternyata ada pihak lain juga yang ikut melapor, yaitu Aliansi Advokat Al Islam NKRI. Nama pelapornya pun cukup keren seperti pelapor pertama di atas tadi.Â
Alasannya pun tak kalah kerennya. "Beliau (Gatot Nurmantyo) ini jenderal kami. Kalau dihina, kami sebagai warga negara harus turun tangan. Alhamdulillah dari Polda Metro Jaya dan Jabar sudah ada laporan masuk juga tentang pengaduan ini," kata Koordinator pelapor tadi di sini.
Meskipun demikian, laporannya tadi belum jelas diterima atau tidaknya oleh pihak kepolisian. Apakah masih ada kekurangan alat bukti atau tidak, juga masih belum jelas.Â
Sementara artis Nikita Mirzani sendiri membantah telah mencemarkan nama baik, melakukan ujaran kebencian atau menghina Jenderal Gatot Nurmantyo, bahkan artis tersebut mengaku telah diancam oleh orang yang tak dikenal.Â
"Iya banyak (ancaman). Tapi ya gitu dari akun akun fake (palsu), semua yang IG-nya nol follower-nya," katanya di sini.
Masih ada pernyataan lainnya dari artis tadi, tapi semua itu masih menurut versinya. Namun diperkirakan berita-berita yang ada tadi secara langsung atau tidak langsung ikut mempopulerkan nama Jenderal Gatot Nurmantyo dan artis Nikita Mirzani.Â
Pertanyaannya, mana yang lebih populer atau mendapat popularitas lebih dari berita-berita tadi? Seorang jenderal atau seorang artis? Atau keduanya mendapat porsi popularitas yang sama, tidak ada yang lebih atau kurang?Â