Mohon tunggu...
Lohmenz Neinjelen
Lohmenz Neinjelen Mohon Tunggu... Buruh - Bola Itu Bundar, Bukan Peang
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

https://gonjreng.com/

Selanjutnya

Tutup

Olahraga Artikel Utama

Barcelona Hampir Saja Merana

8 Oktober 2012   10:19 Diperbarui: 24 Juni 2015   23:05 594
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Pelatih Barcelona Tito Vilanova memainkan Adriano sebagai bek tengah dalam laga El Clasico dini hari tadi (Senin, 8/10/12).

Banyak pengamat bola yang terkejut dengan keputusannya, tapi saya sama sekali tidak terkejut, karena sebelumnya sudah saya bahas DI SINI.

Penilaian dan pendapat saya mengenai laga El Clasico dini hari tadi.

Babak Pertama:


  • Setelah wasit meniup peluit tanda dimulainya pertandingan, seperti biasa Barcelona langsung mengambil inisiatif mengendalikan permainan. Namun di babak pertama ini Madrid lah yang lebih banyak memiliki peluang emas. Benzema, Ronaldo, Ramos, Di Maria, sedikitnya 4 peluang emas.
  • Ketika Benzema mendapat peluang emasnya yang pertama (menit ke 12), fokus pemain-pemain Barcelona kepada Ronaldo, tidak melihat pergerakan Benzema. Untunglah tendangan Benzema masih ngawur setelah menerima umpan dari Ronaldo. Sedangkan peluang emas ke duanya, bola masih membentur tiang. Di Maria pun terlambat memanfaatkan pantulan bolanya.
  • Terciptanya gol Madrid melalui kaki Ronaldo karena tidak cepatnya pemain Barcelona menutup pergerakan Ronaldo. Mungkin dianggapnya peluang yang tipis, tapi Ronaldo mampu membuatnya menjadi gol pertama Madrid lewat tembakan kerasnya dari sudut yang sempit.
  • Barcelona lebih banyak menguasai bola, tapi boleh dibilang tanpa peluang emas yang berarti. Muter-muter saja di lapangan tengah, tapi tidak ada umpan terobosan yang mematikan.
  • Pedro di sayap kanan mati gaya. Begitupun di sayap kiri yang sering diisi oleh Jordi Alba. Tidak adanya "striker pembunuh" seperti Villa dan Sanchez - sedangkan Messi ikut aktif membantu lini tengah - , Barcelona pun praktis melempem di babak pertama.
  • Messi menyamakan skor 1-1 lewat tendangan jarak dekatnya pada menit ke 31 dari buah kekonyolan Pepe yang cenderung bersinetron ria. Berharap wasit meniup peluit tanda pelanggaran atas lompatannya yang dihalangi oleh Xavi. Bola pun lepas dan mendarat di kaki Messi.
  • Seharusnya di babak pertama ini Madrid unggul, bukannya imbang.

Babak Kedua:


  • Pertahananan Bercelona sedikit lebih baik dibanding babak pertama dan masih mendominasi jalannya pertandingan, tapi sekali lagi Madrid jauh lebih efektif memainkan bola dan membangun serangan.
  • Lini belakang Madrid seolah-olah membiarkan pemain Barcelona menari-nari di lapangan tengah selama masih di luar kotak pinalti. Longgarnya pertahanan Madrid sekitar 5-10 meter di luar kotak pinaltinya malah membingungkan pemain Barcelona.
  • Tiki taka semakin apik saat ditekan yang melahirkan permainan tik tak satu dua dan umpan terobosan yang mematikan, tapi kalau dibiarkan malah melempem, di samping tidak adanya "striker pembunuh" tadi (Villa dan Sanchez).
  • Barcelona unggul 2-1 lewat tendangan bebas Messi (menit ke 61).
  • Vilanova memasukkan Sanchez menggantikan Fabregas menit ke 64. Meskipun Sanchez terbukti lebih menggoyang pertahanan Madrid lewat aksi individunya, tapi menurut pendapat saya timing pergantiannya kurang tepat.
  • Penyakit Barcelona "5 menit setelah unggul kurang fokus" kembali terulang. Ronaldo menciptakan gol keduanya dengan mudah menit ke 66. Tinggal berhadapan dengan Valdes setelah menerima umpan terobosan dari Oziel karena lini pertahanan Barcelona yang masih seperti tim sekelas tarkam.
  • Setelah skor imbang 2-2 Barcelona memiliki peluang mencetak gol lewat kaki Montoya, tapi sayang tendangannya masih membentur tiang.
  • Pedro nyaris membuat Nou Camp bergemuruh seandainya saja tendangannya tidak melebar pada detik-detik terakhir pertandingan.

Barcelona menguasai jalannya pertandingan 69%, sedangkan Madrid hanya 31%, tapi Madrid memainkan sepakbola yang lebih efektif.

Madrid lebih baik dalam laga El Clasico ini dan nyaris membuat Barcelona merana seandainya tendangan Benzema tidak membentur tiang dan Madrid unggul 2-0 di babak pertama. Serangan-serangan Madrid jauh lebih tajam, menusuk dan mematikan yang bikin jantung saya hampir copot karena sering deg-degan.

Demikianlah penilaian dan pengamatan saya mengenai jalannya El Clasico yang berlangsung dini hari tadi (Senin, 8/10/12).

*****

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Olahraga Selengkapnya
Lihat Olahraga Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun