Mohon tunggu...
A Jul
A Jul Mohon Tunggu... Guru Yoga -

Ah, masa?

Selanjutnya

Tutup

Healthy Pilihan

Batas Kegilaan dan Kewarasan Itu Tipis Sekali

9 Mei 2016   08:44 Diperbarui: 9 Mei 2016   11:00 28
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

[caption caption="Gambar: 123rfdotcom"][/caption]

Anda bisa tiba-tiba gila karena kemarahan. Atau, bisa tiba-tiba gila karena penyesalan yang dalam dan tidak tidak dibarengi oleh kesadaran. 

Kegilaan bisa muncul dalam bentuk tindakan-tindakan yang tidak terkontrol. Mata melotot saja sudah bisa dikategorikan sebagai bentuk-bentuk awal munculnya kegilaan. Apalagi kalau dibarengi dengan ucapan-ucapan yang mengandung sumpah serapah. Dan terlebih kalau dibarengi dengan tindakan pemukulan, baik dengan tangan atau dengan kaki. Pada tahap-tahap berikutnya anda akan betul-betul menderita kegilaan!

Penyesalan yang sangat mendalam juga memiliki daya untuk menarik anda menembuh batas kewarasan dan mengantarkan anda masuk ke ranah kegilaan diri. Orang yang mengalami penyesalan yang terlalu dalam biasanya akan mudah sekali menangisi keadaan dirinya. Tidak jarang tangisannya itu makin menjadi-jadi kalau pada saat tertentu muncul pikiran sadarnya. Tetapi apabila kemunculan pikiran waras atau sadarnya itu hanya berlangsung dalam waktu yang tidak lama (panjang), maka ia akan kembali lagi pada kondisi ketidak warasannya lagi sambil sesekali menangis dan tertawa.

Gejala-gejala kegilaan ini apabila tidak segera tersadari dan teramat maka akan semakin menguat dan akan betul-betul membuat anda menjadi seorang gila yang tidak menyadari kegilaannya. Mengerikan toh kalau sudah begitu? :) Maka itu, tangisilah keadaan anda dengan sadar. Jangan menangis dengan tanpa menyadari untuk atau karena apa anda menangis. Dan cepat cari tahu lah atau lakukan lah beberapa perbuatan yang sekiranya dapat membuat anda tidak menangis lagi dan bisa menyelami keadaan anda dengan penuh kesadaran.

Garis batas antara kesadaran atau kewarasan dan ketidak sadaran atau kegilaan itu memang tipis sekali. Malah kadang "terlihat" tidak jelas garis batasnya. Pada keadaan yang tidak jelas garis batasnya itu, suatu perbuatan yang sesungguhnya sudah termasuk ke dalam perbuatan gila akan tetap dianggap perbuatan yang waras. Kalau sudah begini, orang gila pun akan kebingungan untuk menentukan siapa yang sesungguhnya gila :)

Kegilaan adalah segala tindakan atau perbuatan yang tidak sesuai lagi dengan nilai-kemanusiaan yang fitrah atau alami dan sehat. Manusia yang sehat dan bertindak sesuai dengan nilai-nilai kealamiahannya tidak akan membuat sakit siapa pun atau apa pun. Termasuk membuat sakit atau menyakiti dirinya. Baik secara mental, fisikal, maupun spiritual. Sedikit saja ada perbuatan yang menyakiti dirinya sendiri atau pun orang lain maka, ia telah keluar dari batas kewarasannya sebagai manusia dan apabila tidak ada kesempatan lagi untuk kembali ke dalam batasan kealamiahan dan kesehatan mental, fisikal dan spiritualnya maka ia akan terus berada di luar batas kenaturalan atau kewarasan dirinya sebagai manusia. 

Pertanyaannya kemudian adalah, apakah kita tahu atau sudah menyadari kegilaan kita? Kalau saya sih sudah tahu saya gila! :))

Sekian.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun