Hai ayah dan ibu
Aku tahu kalian merindukan kehadiranku
Setiap malam aku dengar doa kalian pada Sang Empunya
Ibu...
Hampir setiap hari Tuhan ceritakan kegelisahan diwajahmu
Menunggu kehadiranku di rahim indahmu
Aku tahu semua tak semudah khayalanmu dulu
Bersandarlah pada bahu ayah
Kau terlihat lemah, terkadang
Jangan kau paksakan hatimu yang lembut untuk menanggung penantianmu sendiri
Ayah...
Aku tahu kau tak sabar meletakkan tubuhku di perut buncitmu
Tapi aku belum bisa hadir di hari sibukmu
Aku akan hadir, pasti, pada waktu yang tepat
Kau tahu ayah...
Ibu begitu tersakiti ketika banyak orang menanyakan "aku dimana?"
Rangkul dia, ayah
Dia begitu rapuh di balik tawa riangnya
Bela dia, ayah
Saat semua berucap tentang kehadiranku
Hai ayah dan ibu
Bersabarlah, Sang Empunya lebih tahu kapan aku akan membesar di perut ibu
Tunggulah, Sang Empunya lebih tahu kapan aku akan berpeluk manja di lengan kekar ayah
Aku tahu ini sulit!
Aku pun ingin segera hadir di rumah kita
Dipenuhi dengan tangis dan tawaku, serta semua sampah hasil kotoranku
Tunggulah aku ayah, ibu
Aku pasti datang!
Sang Empunya sudah berjanji padaku, bahwa aku akan dikirim untuk membuat kalian tersenyum
Sang Empunya sudah bercerita pula tentang kalian yang begitu sabar menunggu aku
Jangan takut ayah, ibu!
Bicara orang lain tidak bisa mengubah keadaan
Mereka hanya mampu berucap tanpa berkaca
Maafkan aku, ayah dan ibu
Aku tidak bisa menghentikan ucapan orang lain tentang kehadiranku
Maafkan aku...
Karena aku, hati kalian seringkali teriris
Ayah... Ibu...
Aku selalu menunggu waktu dimana aku mengganggu tidur malam kalian