Mohon tunggu...
AJ Susmana
AJ Susmana Mohon Tunggu... Penulis - Penulis

AJ Susmana, dilahirkan di Klaten. Dapat dihubungi via Email ajsusmana@yahoo.com Selain menulis, berbagai isu sosial, budaya dan politik, juga "menulis" lagu.

Selanjutnya

Tutup

Cerita Pemilih

Oposisi Anies Rasyid Baswedan

29 Januari 2024   15:17 Diperbarui: 29 Januari 2024   15:19 118
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Cerita Pemilih. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/GARRY LOTULUNG

Dalam Debat Capres 2024  yang pertama, dalam sub tema Penguatan Demokrasi, mengemuka soal oposisi.

Anies menjawab pertanyaan dari panelis tentang pilar demokrasi yang salah satunya adalah Partai Politik sementara Partai Politik begitu rendah mendapatkan kepercayaan rakyat. Menjawab hal itu, Anies tidak langsung ke tata kelola kepartaian yang ideal. Ia lebih jauh dari itu: mempersoalkan kondisi demokrasi di Indonesia yang buruk dan tidak ideal seperti tidak adanya oposisi yang tangguh. Ia pun secara langsung, menilai dan mencontohkan Prabowo yang sempat menjadi oposisi akhirnya berbalik mendukung lawan politiknya dan menjadi bagian dari kekuasaan karena tidak tahan menjadi oposisi. Dengan menggunakan apa yang pernah disampaikan Prabowo, Anies menilai bergabungnya Prabowo ke dalam kekuasaaan karena bisnis dan usaha Prabowo yang tidak lancar.

Anies Rasyid Baswedan lantas memberikan konsepsinya bahwa dalam proses demokrasi ada pemerintah dan oposisi. Dan dalam proses mengambil keputusan baik pemerintah maupun oposisi adalah sama-sama terhormat. Oposisi memberikan pandangan dan perspektif  yang berbeda sehingga  masyarakat  bisa menilai. Karena itu oposisi penting dan sama terhomat, bukan sekadar memburu kekuasaan demi kelancaran bisnis dan uang.  (karena) Kekuasaan, menurut Anies lebih dari  soal bisnis, lebih dari soal uang. Kekuasaan adalah soal kehormatan   untuk menjalankan kedaulatan rakyat.

Sementara itu Ganjar Pranowo lebih bersikap pragmatis dalam soal oposisi. Ia mengemukakan bahwa oposisi hanyalah soal kepentingan saja. 

Prabowo sendiri tentu punya alasan politik ketika bergabung ke dalam kekuasaan dan tidak lagi menjadi oposisi. Barangkali alas dasarnya adalah perkembangan situasi dunia. Dalam berbagai  momentum, Prabowo mengemukakan bahwa saat ini di tengah perkembangan dunia diperlukan Persatuan Nasional bukan oposisi agar Indonesia benar-benar bisa maju dan sejahtera. Karena itu ia tidak ingin menonjolkan perbedaan dan mencari distingsi tapi berusaha merangkul segala kekuatan (nasionalis) untuk maju bersama mewujudkan visi proklamasi kemerdekaan yaitu Indonesia Adil dan Makmur.  Kini Prabowo bahkan memproklamasikan diri sebagai pelanjut Jokowi.

Walau begitu, jelas bahwa Prabowo tidak menolak adanya oposisi. Demokrasi saat ini dinilainya masih cukup baik. Tidak ada tirani dan seakan mempersilahkan Anies Rasyid Baswedan untuk menjadi oposisi. Dan Anies sebagai Calon Presiden memang sudah menempatkan dirinya sebagai oposisi. Dalam Debat Capres, kelihatan jelas bahwa Anies mencari dan mengemukakan distingsi dengan kekuasaan sekarang yang visi dan misinya hendak dilanjutkan secara jelas dan tegas oleh Prabowo Subianto. Karena itu Anies mengusung slogan Perubahan untuk tidak melanjutkan visi-misi kekuasaan sekarang.

Oposisi Anies sebagai sikap politik layak dinilai untuk sekadar memberi catatan dan pertimbangan bagi rakyat yang akan menjadi hakim dalam Pemilu 2024 ini. Anies sebagai insan politik adalah seorang independen. Ia tidak dibebani problem kepartaian yang rumit dan pokok sebagaimana juga ia kemukakan yaitu pembiayaan; yang bagi Ganjar Pranowo menjadi problem besar karena pembiayaan adalah untuk rekruitmen dan kaderisasi partai yang berkualitas yang kemudian bisa disumbangkan untuk bangsa dan negara.

Membangun Partai hingga mencetak kader yang berkualitas adalah problem yang dihadapi Prabowo Subianto sebagai Ketua Umum Partai Gerindra dan setidaknya juga Ganjar Pranowo, yang dikenal sebagai kader ideologis PDI Perjuangan dan tentu juga mereka para insan politik yang menganggap pentingnya membangun Partai sebagai wadah  kolektif bersama membangun ide, teori, gagasan, imajinasi dan perjuangan untuk mewujudkannya.

Anies Baswedan tanpa membangun partai politik  adalah representasi dari insan politik individual. Bisa jadi "Anies Baswedan" sebagai ide adalah wakil dari nilai-nilai individualisme yang selama ini dipertentangkan dengan nilai-nilai kolektivisme. Oposisi Anies bisa dibaca sebagai eksperimentasi dalam melawan politik kepartaian yang seakan stagnan dan beku dalam kebaikan dan keburukannya, bahkan sangat buruk di hadapan rakyat sebagaimana pertanyaan yang dikemukakan dalam debat: begitu rendahnya tingkat kepercayaan rakyat terhadap partai.

Walau diusung tiga partai parlemen yaitu Nasdem, PKB dan PKS, oposisi Anies tetap kelihatan sendirian  dan independen sebab kita lihat: Nasdem dan PKB sebagai pengusung Anies yang sedang beroposisi itu tidak juga menarik kader-kadernya keluar dari lingkaran kekuasaan Jokowi. Tindakan ini tentu saja mengabaikan konsepsi Oposisi Anies sendiri bahwa menjadi oposisi  adalah juga menempuh jalan politik yang terhormat yang seharusnya tangguh dan tidak  larut dalam godaan kekuasaan.

Eksperimentasi melalui oposisi Anies ini seharusnya bisa difasilitasi dengan membuka jalur independen dalam pencalonan presiden.  Dengan begitu Oposisi Anies bisa tampil penuh di hadapan rakyat. Sayangnya, Undang-Undang Kepartaian  memang rumit sementara pencalonan presiden hanya melalui satu pintu yaitu partai dengan perolehan suara tertentu pula. Tak ada jalur bagi politisi individual atau independen sehingga bisa mengoreksi kualitas kepartaian sekaligus demokrasi.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerita Pemilih Selengkapnya
Lihat Cerita Pemilih Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun