Mohon tunggu...
Ajrina Kintari Fitri Handayani
Ajrina Kintari Fitri Handayani Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa Fakultas Kesehatan Masyarakat, Universitas Indonesia

Halo! Kami adalah Ajrina dan Fitri yang merupakan mahasiswa semester 5 di Fakultas Kesehatan Masyarakat, Jurusan Kesehatan Masyarakat, Universitas Indonesia

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Carpal Tunnel Syndrome: Alarm Kesehatan bagi Pecinta Video Game

10 Desember 2023   22:05 Diperbarui: 10 Desember 2023   23:10 198
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Di era yang modern ini, tentunya kita tidak merasa asing dengan kehadiran video game sebagai salah satu bentuk hiburan yang bisa diakses dimanapun dan kapanpun kita berada. Ketika jari-jari lincah meluncur di atas controller atau keyboard untuk memainkan permainan favorit, sedikit yang menyadari ancaman medis serius yang mungkin mengganggu kesenangan bermain game, yaitu Carpal Tunnel Syndrome. Berikut adalah beberapa hal yang perlu diketahui mengenai Carpal Tunnel Syndrome.

Carpal Tunnel Syndrome

Carpal Tunnel Syndrome merupakan penyakit akibat kerja yang terjadi karena terganggunya kondisi tangan secara terus menerus dan sering dikaitkan dengan aktivitas yang menggunakan tangan dalam jangka waktu yang lama yang dapat mempengaruhi saraf, suplai darah ke tangan, dan pergelangan tangan (Sari et al., 2020).

Game dan Carpal Tunnel Syndrome

Di zaman sekarang, video game merupakan salah satu kegiatan yang  memiliki minat dan popularitas yang tinggi pada berbagai kalangan usia di Indonesia, khususnya usia remaja (Eric, 2020). Ketika seseorang memiliki minat bermain yang tinggi, maka akan berkemungkinan intensitas dalam bermain game menjadi lebih tinggi pula. Permainan game dengan intensitas tinggi dan durasi yang lama menyebabkan pemain tidak melakukan banyak pergerakan dalam satu posisi yang tetap, sehingga dapat meningkatkan risiko Carpal Tunnel Syndrome.

Durasi Bermain Video Game

Seseorang yang memiliki minat tinggi dalam bermain game, atau biasa disebut dengan gamers, kemungkinan menggunakan tangannya dalam jangka waktu yang lama untuk bermain. Jika tidak diselingi dengan peregangan, risiko untuk terkena Carpal Tunnel Syndrome akan menjadi lebih tinggi. Hal ini karena adanya tekanan pada bagian nervus medianus yang terletak dalam terowongan karpal, sehingga terjadi peradangan dan penyempitan saraf medianus dan timbul rasa nyeri pada tangan yang nantinya akan membatasi gerakan tangan (Djoar & Martha, 2019)

Gejala Carpal Tunnel Syndrome

Pada umumnya, orang yang terindikasi Carpal Tunnel Syndrome mengalami kesakitan tangan di malam hari yang terjadi secara tidak teratur dan memburuk saat mereka bangun. Kemudian, hal tersebut disusul dengan mati rasa pada seluruh jari tangan dengan kelemahan otot. Gejala akan cenderung mengalami peningkatan pada malam hari atau saat mereka melakukan gerakan repetitif, terutama fleksi dan ekstensi tangan dalam jangka waktu yang lama (Rosario & Jesus, 2023). Gejala juga dapat terjadi pada siang hari pada saat melakukan kegiatan sehari-hari, seperti genggaman yang kurang kuat saat memegang benda.

Tindakan Pencegahan

Menurut Annisa et al. pada tahun 2021, terdapat beberapa cara yang dapat dilakukan untuk mencegah dan mengurangi risiko terkena Carpal Tunnel Syndrome:

1. Mengurangi gerakan repetitif atau gerakan tangan yang kaku

Gerakan yang repetitif ini contohnya adalah menekan tombol pada kontroler atau keyboard secara berulang-ulang saat bermain game.

2. Menyesuaikan meja dan alat kerja dengan posisi yang netral

Cara ini bisa dilakukan dengan menggunakan kontroler yang pas di tangan dan ringan dan mengatur postur tubuh saat bermain game. Hal ini karena saraf di tangan juga dipengaruhi oleh posisi punggung, leher dan juga bahu. Postur tubuh yang nyaman dan aman saat bermain game bisa dilakukan dengan cara menggunakan kursi yang memiliki penyangga punggung, menyesuaikan monitor dengan ketinggian mata, lengan atas dan lengan bawah yang sejajar saat bermain game, dan menghindari pergelangan tangan yang terlalu menekuk ke arah kelingking.

3. Memodifikasi tata letak tempat kerja agar mampu memfasilitasi pergerakan yang bervariasi

Memodifikasi bisa dilakukan dengan cara membuat tempat bermain game yang memungkinkan untuk sesekali melakukan peregangan saat bermain. Misalnya dengan cara tidak bermain di tempat yang terlalu padat dengan barang atau bermain dengan posisi duduk di kursi dengan meja di depannya.

4. Mengubah jadwal kerja agar mampu mendapatkan istirahat yang cukup

Bermain game harus dengan tetap memperhatikan waktu istirahat setelah beraktivitas seharian dan tetap tidur cukup di malam hari.

Pengobatan Carpal Tunnel Syndrome

Sebelum dilakukan pengobatan, perlu dilakukan diagnosis terhadap riwayat kondisi kita dengan Uji Tinel dan Phalen. Uji Tinel akan menunjukkan hasil positif apabila ketukan berulang di sepanjang carpal tunnel menghasilkan gejala CTS. Sementara Uji Phalen dilakukan dengan melenturkan tangan hingga 90 dan akan menunjukkan hasil positif apabila manuver menghasilkan gejala pada distribusi saraf median (Osiak et al., 2022).

Orang yang mengalami gejala ringan hingga sedang dapat dibantu dengan hand-splint untuk mengurangi keparahan pada malam hari dan akan dilakukan injeksi steroid jika gejala tidak berkurang (Marshall et al., 2007). Apabila pengobatan tersebut tidak berhasil serta gejala yang timbul sudah berat (setelah diuji dengan elektrofisiologi) maka dapat dilakukan operasi oleh ahli bedah saraf dan tangan (Raizman & Blazar, 2018).

Sebagai orang yang mencintai video game, penting untuk memiliki kesadaran dalam menjaga kesehatan fisik, khususnya pada bagian tangan dan pergelangan tangan. Meskipun terlihat sepele, Carpal Tunnel Syndrome dapat mengganggu kita dalam melaksanakan kegiatan sehari-hari atau sekadar menikmati hobi. Bermain game sebaiknya dilaksanakan dengan memperhatikan pola bermain yang sehat sehingga kita bisa terhindar dari CTS dan tetap menikmati bermain game tanpa hambatan.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun