3. kurangnya branding pariwisata atau promosi
Seperti yang kita ketahui sekarang ini kota kota di indonesia sudah banyak yang membuat city brandingnya sendiri- sendiri misalkan jakarta dengan enjoy jakarta, banyuwangi dengan majestic banyuwangi, medan dengan colorful medan dan masih banyak lagi. Tapi pangandaran ini saya belum pernah melihat apa city branding dari pangandaran ini.
Lalu untuk promosi objek wisata pangandaran juga kurangnya promosi di media massa maupun media elektronik dan beri tau kepada pembaca apa sihh istimewanya pangandaran sehingga para wisatawan berniat untuk datang kesana. Tapi sepertinya yang saya lihat pemerintah daerah sudah mulai serius untuk membuat pangandaran sebagai kota wisata. Buktinya mereka sudah membuat landmark wisata kota pangandaran yaitu patung ikan marlin.
kesimpulan
Jadi kesimpulan yang dapat diambil adalah pemerintah daerah pangandaran harus terus berbenah untuk memanfaatkan kekayaan alam yang ada di daerahnya. Sayang sekali jika keindahan alam yang ada di pangandaran dibiarkan begitu saja. Dengan cara mereka harus membuka akses selebar-lebarnya untuk para wisatawan supaya mudah untuk pergi kesana dengan mereaktifikasi jalur kereta, memperpanjng landasan pesawat dibandara agar pesawat yang lebih besar bisa masuk, dan menambahkan angkutan kota yang dapat menghubungkan antara destinasi yang satu dengan destinasi lainnya.
Selanjutnya adalah pemerintah daerah harus membuat city branding pangandaran agar dapat menarik para wisatawan untuk datang ke pangandaran dan juga lagi menggiatkan promosi wisata-wisata apa saja yang terdapat di pangandaran yang tidak ada di tempat lain.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H