Mohon tunggu...
Ajoy
Ajoy Mohon Tunggu... Relawan - Buruh serabutan. Gajian adalah hal menyenangkan meskipun hanya sesaat, indomie kemudian.

Orang yang mampu tidur berjam-jam, hobi rebahan, cita-cita anak sultan, dan nulis "Selamat pagi, Aku"

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Jurusan Sastra Indonesia Tuh Ternyata Bikin Gemas, Loh!

15 April 2020   16:42 Diperbarui: 15 April 2020   16:42 99
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Humaniora. Sumber ilustrasi: PEXELS/San Fermin Pamplona

Jurusan Sastra Indonesia kerap kali di anak tirikan oleh beberapa orang yang akhirnya terpaksa menjadikan pilihan terakhir ketika tidak diterima di Prodi yang diinginkan. Atau sebagai pelarian dari masalah hitung menghitung yang membuat kepala runyam dengan angka-angka yang tak ada habisnya. 

Apalah arti Sastra Indonesia. Apa susahnya sih belajar Sasindo? Kan sehari-hari juga kita menggunakan Bahasa Indonesia? Sejak Sekolah Dasar sampai Sekolah Menengah juga belajar Bahasa Indonesia?  Bukankah begitu? Jadi, di mana letak kesulitannya?

Ett ett ett tunggu dulu...

Pandangan begini harus kita gosok pelan-pelan biar ketajamannya keasah dikit, nih.

Memang dari nama Prodinya saja kayanya terlihat biasa saja, sebagian orang bahkan meremehkan seperti,

"Oh, pasti gampang lah"

"Yang penting gak ada itung-itungannya, aman"

"Cuma baca, tulis, ngarang, paling"

Hey! Sini tak sentil pankreasnya! Gumuyyy bangettt, deh.

Memang anak yang kuliah jurusan Sastra Indonesia itu memiliki stereotip sendiri loh. Mulai dari yang bagus sampai yang miring alias kayanya buruk banget. Misalnya, anak Sastra Indonesia pasti jago nulis puisi dengan gaya bahasa yang puitis. 

Punya skill nulis atau melakukan hal-hal romantis untuk kekasihnya. Orangnya pasti nyeni. Gayanya unik-unik karena mengandalkan minat keseniannya itu. Kalau cowok kebanyakan pasti gondrong-gondrong gemes (GGG). Mata kuliah yang dipelajari pasti gampang. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun