Siapakah
Yang Menang? DPR atau Mafia Pajak?
Kemenangankah atau
sebuah kekalahan yang terjadi ketika hasil rapat Paripurna DPRÂ tentang pembahasan Hak Angket Pajak di
bacakan?. Â Menurut beberapa orang, mereka
sangat menyayangkan tidak terlaksananya hak angket DPR seperti pakar hokum Adnan
Buyung Nasution, begitu pun dengan Ketua Umum Partai Golkar menyatakan bahwa "Sikap
(dukungan) ini untuk menghindari fitnah. Kalau mundur, nanti disangka benar
(Partai Golkar) ada masalah pajak," kata Aburizal, yang akrab disapa Ical,
kepada para wartawan .
Setuju atau tidak,
keputusan ini sudah diambil ternyata memang terdapat beberapa perbedaan metode
dan persepsi yang terjadi ketika pengambilan keputusan dalam usaha pemerintah
dan instansi terkait untuk pemberantasan mafia pajak, tapi anehnya (baca:
kenapa bisa) suaranya relative  berimbang, yang menyatakan setuju Hak Angket
264 suara, dan yang menyatakan tidak setuju hak angket sebanyak 266 suara. Jadi,
bisa digambarkan Dari 530 anggota DPR yang hadir di paripurna, 264 di antaranya
setuju dengan penggunaan hak angket untuk mengungkap kasus mafia pajak.
Sedangkan 266 anggota DPR menolak usulan penggunaan hak angket. 264 suara
pendukung angket berasal dari 106 anggota Fraksi Partai Golkar, 84 anggota
FPDIP, 56 anggota Fraksi PKS dan 16 suara dari Hanura. Dua suara lainnya
berasal dari anggota FPKB yang membelot yaitu Effendie Choirie dan Lily Wahid. Sedangkan
dari pihak penolak, 266 suara terhimpun dari 145 anggota Fraksi Partai
Demokrat, 43 anggota Fraksi PAN, 26 anggota Fraksi PPP, 28 suara dari Fraksi
PKB, serta 26 dari Fraksi Hanura.
Fraksi Golkar yang
diprediksi pada awalnya menolak hak angket karena sempat terdengar bahwa ical
panggilan akrab Ketua Umum Partai yang berlambang pohon beringin ini tersangkut
dalam perkara perpajakan ini bisa jadi salah karena semua Anggota DPR dari
Fraksi Partai Golkar menyetujui pembentukan Hak Angket Perpajakan. Di satu
sisi, PD yang lebih adem tentang kasus ini menyatakan menolak beserta partai
koalisi mereka, namun harus diakui bahwa kekuatan untuk saling "MEMBERANTAS" Mafia perpajakan animo
sangat besar bahkan anggota DPR dari berbagai Fraksi partai semuanya HADIR.
Tidak jelas siapa yang
terlibat secara pasti dan meyakinkan terhadap lingkaran (garis lurus yang tidak
pernah putus) mafia perpajakan ini, tapi kekuatan tersebut sudah mulai mendekat
sebentar lagi akan terus membesar, dilain hal hak angket mafia perpajakan kalau
jadi terlaksana ini akan pertunjukan yang bagus untuk rakyat Indonesia tentang
ulah anggota Dewan seperti yang pernah di pentaskan pada beberapa waktu yang
lalu ketika kasus Century. . .hah Cenutry?? Kemana mereka (Kata Ganti untuk
orang ketiga jamak/banyak), sudah jarang keliatan beritanya dan kemajuan
kasusnya di media. Mudah-mudahan belum mati dan belum sempat dikubur, dan
semoga kasus Mafia Perpajakan tidak berujung dengan nasib yang sama dengan
Century. Â