Tanggal 05 januari 2012 hujan deras yg dsertai angin kencang sore tu yg melanda sebagian wilayah jakarta pusat menyebabkan papan reklame dan pohon di pinggir jalan tumbang, sebuah mobil dan beberapa motor ikut merasakan efek tumbangnya pohon yg persisi berada di dukuh atas. Dikabarkan ada korban dalam peristiwa tersebut, baik mobil dan motor yg kebetulan berada tidak jauh dari pohon, papan reklame dan yg kena tegangan tinggi dari kabel listrik yg putus.
Mungkin cukup mengagetkan beberapa pengendara yang melewati daerah tersebut, karena pohon dan papan reklame itu menghambat laju kendaraan karena jatuhnya menghalangi badan jalan, sehingga kelancaran lalu lintas sedikit terhambat. Begitupun ketika mobil mau buru-buru, mereka sudah tidak mengindahkan lg lampu lalu lintas. Memang sulit pengendara yang melewati dan yang akan memasuki jakarta terpaksa harus merasakan dahsyatnya bergerak merangkak di dalam perjalanan sampai masuk tol. Begitu jua orang-orang yang mungkin ingin ke terminal, stasiun atau ke bandara akan bisa dipastikan ketinggalan kereta bis ataupun pesawat. Makin banyak kendaraan yg ingin mencoba untuk menyalip kendaraan yang di depannya akan semakin mempersulit keadaan bisa-bisa stagnan di tengah-tengah pertigaan atau perempatan. Cuma satu hal bisa dilakukan yaitu sering menginjak rem dan bersabar sampai datang giliran untuk melaju dan itu jelas lama sekali.
Terlihat kejadian dsetiap sudut jakarta macet total (walaupun sebelumnya juga macet) tapi ini lebih parah, lebih kronis dan kacau serta terlihat polantas sudah tidak sanggup lagi mengatasinya. Bahkan ada seorang penumpang pesawat yg mau ke bandara berangkat dr bekasi jam 2 siang baru tiba di bandara jam 9 malam sedangkan pesawat sudah takeoff jam 6 sore itu, hanya karena satu papan reklame dan pohon yg tumbang.
Ini tidak bisa di bayangkan jika ada 2 bahkan sampai 5 papan reklame yg tumbang dsertai beberapa pohon di beberapa titik jakarta, ditambah kalo seandainya angin kencang itu terjadi sekali sebulan atau 2 kali seminggu bisa ribuan penumpang pesawat ketinggalan jadwal, bisa ratusan ribu karyawan telat pulang ke rumah, bisa ratusan juta melayang percuma tiap minggunya bahkan bisa-bisa nyawa melayang karena ambulan terjebak dalam kerumunan mobil sedangkan keadaannya kritis.
Pertama ini memang musibah, tapi tahapan dari penanganan musibah sangat tidak bagus dan lambat. Kedua, analisis indonesia yang memiliki banyak musim tidak bisa dijadikan faktor pendorong untuk menciptakan papan reklame anti badai "bahkan seorang syahrini sudah terpikirkan olehnya walaupun itu hanya bulu mata anti badai). Ketiga, perusahaan terkait advertising dan dinas terkait yang membidangi itu harus dikenakan sanksi yang tegas, ini bisa dikatakan kejahatan karena terkesan adanya faktor kelalaian dan pembiaran, ingat!! Hal ini sudah sering terjadi.
Sudah seharusnya hal ini menjadi respon yg signifikan untuk melakukan pencegahan atau tindakan cepat pasca musibah, seperti yang dilakukan pada jembatan Kukar (kutai kartanegara), semua papan reklame dan pohon-pohon yang ada di indonesia harus di teliti ulang seberapa kuat tiang penyanggah itu berdiri menahan terpaan badai.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H