Mohon tunggu...
Abdul Rohman
Abdul Rohman Mohon Tunggu... Guru - for reading, for undersanding

Aku adalah siang dan malam

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Pengemis Itu Suamiku yang Dulu

22 April 2017   03:50 Diperbarui: 25 April 2017   02:00 998
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Cerpen. Sumber ilustrasi: Unsplash

Ada seorang laki-laki yang sedang makan bersama istrinya. Mereka berdua sedang menyantap ayam panggang. Tiba-tiba datang seorang pengemis. Laki-laki tersebut keluar lalu menghardik dan mengusir pengemis. Selang beberapa lama laki-laki itu jatuh bangkrut. Kekayaannya habis sehingga dirinya harus bercerai pula dengan istrinya. 

Setelah wanita tersebut bercerai dari suaminya, ia menikah dengan seorang laki-laki lain. Suatu hari ia sedang makan bersama suaminya. Makanan yang mereka santap adalah ayam panggang. Pintu rumah mereka ada yang mengetuk dan ternyata pengemis. Suami wanita itu berkata kepadanya, "Berikan ayam panggang ini kepada pengemis itu!". Kemudian wanita tersebut keluar untuk memberikan ayam panggang. Ternyata pengemis itu adalah mantan suaminya yang pertama. Ia memberikan ayam panggang itu dan segera masuk ke dalam rumah sambil menangis. 

Suaminya bertanya mengenai penyebab istrinya menangis. Ia menjelaskan bahwa si pengemis itu adalah mantan suaminya dulu --- dan tidak lupa ia menceritakan bagaimana kisah suaminya yang pernah mengusir seorang pengemis ketika sedang makan seperti ini. Suami wanita itu berkata " Engkau jangan heran, demi Allah saya ini adalah pengemis yang dulu diusir olehnya". 

Pelajaran yang dapat dipetik dari cerita diatas adalah jangan sekali kali menghardik orang yang lebih rendah derajatnya secara sosial maupun materi. Peribahasa Arab mengatakan "Barang siapa mendzalimi maka akan didzalimi". Doa orang yang didzalimi akan lekas terkabul karena mampu menggetarkan Arsy. Sehingga berbuat baik kepada siapa pun tidak boleh memandang suku, ras, agama bahkan strata sosial yang jelas itu semuanya milik Nya. 

*sumber : Kumpulan kisah buku-buku Imam Gazhali dengan sedikit perubahan. 

 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun