Mohon tunggu...
Puisi

Perempuan Pembawa Rasa

22 Juni 2012   07:25 Diperbarui: 25 Juni 2015   03:40 104
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Dan datanglah dia: perempuan pembawa rasa
Si Penemu takdirmu ketika terlepas dari kobaran napsu
Menjelma rupa elok nan cerdik dan membawa sebungkus rasa yang setia
Dialah perempuan masa lalu bergelimang pesona
Sayup masih berkisah tentang senja punya Ananda,
Terpelanting mengeja rasa yang kebebasannya terbeli dengan cinta
Mengaum rendah, tanda terluka
Kemana Tuhan akan menurunkan keputusannya?
Rindu masih terperangah senyummu,
Berkelit rasa yang hakikinya merdu mengalun di benakmu,
Bahwa ketidaksadaranmu menginginkan aku yang utuh: aku yang satu.
Dan datanglah dia: perempuan pembawa rasa
Si pengantar masa depan dengan kilatan pesona
Si penyambut keinginanmu bersanding bahagia yang urut
Terpedayalah oleh nyata
Senja punya Ananda:
Sekelumit rasa yang rebah di kelana
Buyarkan asa dengan kata sederhana
Senyummulah yang mengikat kita
Senja punya Ananda,
Berlarilah, berlarilah….
Rahasia akan membawa kita menemu takdir dan mengiyakan keputusan Tuhan

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun