Mohon tunggu...
Cerpen

Dhyaksa Hastungkara: 1

19 Juni 2012   04:32 Diperbarui: 25 Juni 2015   03:48 75
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Cerpen. Sumber ilustrasi: Unsplash

Malam yang berkabut....

Sudah dua hari dari masa perkenalanku denganmu aku tidak mendengar kabarmu. Malam ini kamu sedang apa? Malam ini kamu menikmati secangkir kopimu dimana? Untuk saat ini, aktivitasmu menjadi sesuatu yang bersifat prioritas untukku. Ah, tiba-tiba saja kamu menjadi sosok yang menarik untuk kubedah, kuselidiki, dan kubagi dengan teman-temanku. Kamu dengan dandanan casual, santai, tapi terlihat sangat cool mampu membuatku tertarik padamu setengah mati. Kamu, dengan sikap pasifmu, mampu mengoyak rasa penasaranku, dan bersedia melakukan hal-hal yang tidak pernah kumengerti sebelumnya. Aku suka berlama-lama menatap handphoneku berharap pesan masuk itu berasal dari kamu, aku juga suka berlama-lama bermain dengan facebookku, berharap tiba-tiba kita bertemu di dunia maya itu, dan ngobrol panjang lebar. Pesonamu memang membuatku linglung. Tapi aku tidak tertarik jika kau menyebutku sedang jatuh cinta. Bukan, bukan itu. Aku tidak sedang jatuh cinta kepadamu. Ada sesuatu yang lain selain cinta. Mungkin aku sekedar mengagumimu karena kamu masuk dalam kriteria laki-laki yang mampu mambuatku tercengang untuk beberapa saat.

Aku tidak peduli dengan latarbelakangmu, berapa pacarmu sekarang atau siapa saja perempuan yang sedang naksir berat denganmu. Aku tidak ingin tahu. Dan tidak akan mau tahu. Aku hanya berusaha menyampaikan rasaku dengan cara mengagumimu. Semoga aku tidak salah.

Dan seharian ini aku dihajar habis-habisan oleh perasaan yang sangat aneh. Tiap menit aku dipaksa untuk mengingatmu. Tepat tengah hari tadi aku dipaksa untuk lari ke sebuah warung internet untuk sekedar membuka facebook dan melihat foto-fotomu. Aku memandangimu lama sekali. Ada apa ini? Ada apa dengan diriku? Aku tidak sedang jatuh cinta, tapi kenapa semua rasa ini melebihi rasa seseorang yang sedang dilanda jatuh cinta? Oh, jangan membuatku semakin parah. Aku tidak sanggup membawa rasa ini sendirian. Aku ingin berbagi denganmu melewati rasa ini.

Beberapa hari ini kamu menjadi sumber inspirasiku...

Jika biasanya aku ketakutan menuliskan sesuatu yang baru saja aku alami, kali ini berbeda. Aku begitu bersemangat menulis sesuatu tentangmu. Aku bergairah menekan satu demi satu keypad di laptopku. Menceritakan kisah kecil yang memang digariskan untuk aku dan kamu lalui. Aku tak mengerti sampai kapan aku akan memelihara rasa ini. Aku menikmatinya...

Setidaknya rasa ini memberiku warna yang berbeda.

Rasaku untukmu membuatku bergairah melewati hari. Serta membuatku menyesal karena telah mengesampingkan dinosaurus kecilku...

Ah, sudahlah. Bukankah sekarang kita sedang merangkai kenangan?? Bantu aku agar kenangan yang berusaha kita rangkai menjadi indah dan menarik untuk dibagi....

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun