Mohon tunggu...
Aji Waskim Sudarja
Aji Waskim Sudarja Mohon Tunggu... -

Saya Aji Waskim Sudarja, Asal Cilcap, Jawa Tengah, hobi menulis seputr komputer, internet dan binsis

Selanjutnya

Tutup

Filsafat

Memberi Ribuan Mengharap Jutaan

16 Mei 2011   02:11 Diperbarui: 26 Juni 2015   05:37 97
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Filsafat. Sumber ilustrasi: PEXELS/Wirestock

Saya teringat dengan salah satu syair lagi Bang Haji Rhoma Irama, salah satu syairnya adalah Memberi Ribuan Mengharap Jutaan. Fenomena tersebut kini merebak di tengah-tengah masyarakat. Banyak orang dengan “sukarela” menyedekahkan hartanya hanya untuk harapan bakal mendapat balasan berlipat ganda.

Apakah salah kita berharap dapat yang lebih??? Mungkin tidak salah. Siapa saja berhak mengharap mendapat sesuatu yang lebih. Tapi menjadi salah ketika kita bersedekah dengan niat mendapat yang lebih banyak dari apa yang kita berikan. Lebih parah lagi, sedekah tidak lagi tersalur kepada orang yang layak mendapatkannya.

Kalau dilingkungan sekitar kita saja banyak orang tidak mampu, banyak janda renta yang butuh kasih sayang, banyak anak yatim yang memerlukan uluran tangan, kenapa tidak kita berikan saja sedekah kita pada mereka. Tapi ternyata kita menutup mata dan telinga akan realita tersebut, tapi ketika ada seseorang yang menjelaskan akan adanya balasan lipat ganda dari sedekah yang diberikan, dengan mudah dia memberikan hartanya, bahkan barang yang paling dicintainya ia berikan. Lagi-lagi, itu semua tersalur kepada orang yang kurang layak menerimanya.

Maka pantas kalau kemudian, muncul kesenjangan sosial. Yang kaya makin kaya, yang miskin makin miskin. Yang pinter minterin yang bodoh, dan yang bodol semakin terpuruk dalam kebodohan dan kemiskinan.

Lebih tragis lagi yang bersedekah, hari-harinya hanya diisi harapan dan angan-angan yang tidak kunjung datang. Kenapa belasan itu yang berlipat ganda itu tidak kunjung datang??? Kenapa keajaiban itu tidak kunjung datang??? Hmmm..... hidup hanya diisi dengan angan-angan kosong!!!

Maaf kalau tulisan ini tidak sempurna, tulisan ini hanya ungkapa rasa hati yang tependam. Temukan tulisan-tulisan saya seputar komputer di blog Ilmu Komputer dan Internet Pemula.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Filsafat Selengkapnya
Lihat Filsafat Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun