Mohon tunggu...
tri wahyu aji
tri wahyu aji Mohon Tunggu... -

seorang pelajar yang memiliki berjuta mimpi untuk diwujudkan

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Indonesia, Sudahkah Merdeka?

22 September 2016   20:54 Diperbarui: 22 September 2016   21:02 137
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

71 tahun kini telah genap Indonesia merdeka, Indonesia kini semakin diakui oleh dunia sebagai negara kepulauan terbesar yang memiliki kekayaan alam melimpah. sebagai negara kepulauan, ada beberapa pulau dalam kawasan NKRI yang berbatasan langsung dengan negara-negara lain seperti Singapura, Malaysia, Brunei, dan sebagainya. Pulau-pulau yang berbatasan langsung dengan negara lain tersebut biasanya belum terjamah oleh kemajuan teknologi dan aneka fasilitas yang memadai.

Jelaslah sudah mengapa semakin tua bangsa kita, selain semakin diakui dimata dunia, semakin diinjak-injak pula negara kita tercinta ini. Bagaimana tidak? Amat disayangkan jika pulau-pulau yang berbatasan langsung dengan negara lain belum memiliki fasilitas dan teknologi yang cukup. Wajar saja jika Malaysia, Singapura mengejek-ejek bahkan menginjak-injak negara kita jika yang mereka lihat adalah Indonesia yang belum terjamah oleh teknologi.

Sebagai contoh, sebuah provinsi baru di Indonesia yang juga berdekatan dengan negara asing adalah provinsi Maluku Barat. Provinsi baru ini memiliki kekayaan alam laut, pertanian, savannah, dan peternakan yang amat melimpah tetapi tetap saja provinsi baru ini berada dalam kondisi mengenaskan. Hal ini dikarenakan tidak adanya sumber daya manusia yang cukup berkompeten untuk menggali kekayaan yang dimiliki oleh provinsi baru ini.          

Dan yang amat disayangkan lagi, setelah 71 tahun negara kita merdeka, provinsi maluku barat belum lama merasakan listrik dan akses jalan yang memadai. Sebagaimana suatu fakta yang penulis kutip dari www.kompasania.com, bapak Obeth Tuwaliy kepala BPD desa Tounwawan, kecamatan Moa,

kabupaten Maluku Barat berkata “Sudah 68 tahun Indonesia merdeka, namun baru sekarang kami bisa menikmati jalan dan listrik. Sebuah pertanyaan kemudian muncul dalam benak pribadi kita masing-masing, kemanakah pemimpin kita selama ini? Sampai-sampai harus seburuk itu kondisi pulau yang berdekatan dengan negara asing.

Sebagai contoh lain, masih di lokasi yang sama yakni Kecamatan Moa, Maluku Barat. Di provinsi ini harga bahan bakar minyak(BBM) berkisar antara 25.000 rupiah per liternya. Padahal pendapatan rata-rata perkapita di Kabupaten Moa, Maluku Barat ini hanya berkisar 120.000 rupiah perbulan, sebagaimana data yang penulis ambil dari www.kompasania.com.

Dari beragam contoh diatas, patut dipertanyakan nasib bangsa Indonesia dimata dunia, akankah dilecehkan, dipandang sebelah mata, ataukah malah negara kesatuan tercinta kita ini akan dikasihani oleh negara-negara lain yang ada disekitar wilayah Indonesia?

Oleh karena itu, demi merubah citra Indonesia dimata dunia, marilah pada abad baru ini, dengan semangat baru, generasi baru, kita mencoba menciptakan Indonesia yang baru, yang lebih baik daripada sebelumnya. Indonesia yang kelak dapat mengambil alih kembali predikat “macan asia”. Bahkan mungkin kelak, negara kita akan mengalahkan kekuasan negara Adikuasa dan Adidaya seperti Amerika Serikat.

Itulah sekilas refleksi mengenai Indonesia dan masyarakat dari berbagai generasi yang tinggal didalamnya pada abad 21 ini. Semoga dapat memancing semangat para generasi-generasi abad 21.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun